Top Nasional: TNI Buru KKB, Veronica Koman Soal Serangan ke Nakes
Reporter
Tempo.co
Editor
Aditya Budiman
Minggu, 19 September 2021 06:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua berita dari kanal Nasional menjadi terpopuler sepanjang Sabtu, 18 September 2021. Pertama soal tanggapan Aktivis HAM dan pengacara masyarakat Papua, Veronica Koman yang mengecam serangan terhadap tenaga kesehatan. Kedua soal TNI yang terus berburu kelompok kriminal bersenjata (KKB). Berikut rangkumannya.
Veronica Koman
Aktivis HAM dan pengacara masyarakat Papua, Veronica Koman mengecam penyerangan terhadap tenaga kesehatan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Dalam kejadian tersebut satu orang tenaga kesehatan atau nakes meninggal.
"Saya mengutuk dan mengecam sekeras-kerasnya penyerangan terhadap tenaga kesehatan ini," ujar Vero saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 18 September 2021.
Ia berharap, Komnas HAM segera turun ke Kiriwok untuk menginvestigasi motif penyerangan ini. "Terutama untuk menginvestigasi apakah betul terjadi kekerasan seksual ketika penyerangan karena ini merupakan fakta penting yang harus diungkap," kata Veronica.
Veronica Koman mengaku sempat mendapat kiriman beberapa video peristiwa kerusuhan. "Dari situ terlihat bahwa para pelaku ini rata-rata masih sangat muda. Memang seiring operasi militer yang makin gencar, justru makin banyak yang bergabung dengan TPNPB. Darah muda ini lebih meletup-letup," ujar dia.
Baku tembak antara personel gabungan TNI-Polri dan KKB terjadi di Distrik Kiwirok, Papua pada Senin, 13 September 2021. Lalu berlanjut pada peristiwa serangan dan pembakaran sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Puskesmas, perumahan para tenaga kesehatan (nakes), sekolah SD dan SMP di Distrik Kiwirok.
Aksi teror itu telah mengganggu dan menimbulkan ketakutan masyarakat. Sebanyak 11 orang nakes mengalami luka-luka, satu orang meninggal, dan beberapa dinyatakan hilang.
TNI masih memburu anggota KKB pelaku kekerasan tersebut. Pangdam XVII/Cenderawasih memerintahkan pasukannya menangkap KKB pimpinan Lamek Taplo dalam keadaan hidup atau pun mati.
"Mereka petugas kesehatan, pahlawan kemanusiaan kita, kenapa mereka yang jadi korban tindakan yang sangat keji? Wanita yang tak berdosa jadi korban. Saya bilang ini tindakan pengecut," ujar Kasdam XVII/Cenderawasih Brigadir Jenderal TNI Bambang Trisnohadi dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 18 September 2021.
TNI Berburu KKB
Pasukan TNI masih memburu Kelompok Kriminal Bersenjata, usai peristiwa baku tembak antara personel gabungan TNI-Polri dan KKB yang berujung bentrokan di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin, 13 September 2021.
<!--more-->
Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengatakan Pangdam XVII/Cenderawasih memerintahkan pasukan menangkap KKB pimpinan Lamek Taplo dalam keadaan hidup atau pun mati.
"Perintahnya, kami bersama jajaran Polri segera mengamankan wilayah Kiwirok, sekaligus melakukan pengejaran. Kami akan tangkap hidup atau mati mereka yang bertanggung jawab," ujar Bambang dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 18 September 2021.
Hingga kemarin, Koopsgab TNI Papua telah berhasil mengevakuasi 10 korban. Mereka terdiri dari satu prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan sembilan tenaga kesehatan.
"Dari sembilan orang nakes tadi, lima orang mengalami luka akibat penganiayaan, satu orang patah tulang akibat dihantam benda keras, ada yang terkena anak panah, ada juga yang mengalami luka tikaman dan sayatan," ujar Bambang.
Adapun satu orang tenaga kesehatan bernama Gabriela Meilani ditemukan meninggal di dalam jurang setelah diduga dianiaya oleh anggota KKB. Jenazah korban berhasil dievakuasi.
Kodam XVII/Cenderawasih saat ini telah mengirimkan tambahan pasukan TNI untuk mengamankan wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya dari KKB. "Kami kirimkan penguatan satu peleton, sekitar 30 personel, dari 751 dan Satgas Pamtas 403. Nantinya juga akan bergabung rekan-rekan dari Polri," tuturnya.
Baca juga: KKB Bunuh Nakes, Komnas HAM: Melanggar HAM
DEWI NURITA | DEVY ERNIS