Kisah Kelompok Disabilitas Desa di Situbondo, Menyemai Asa di Tengah Pandemi

Sabtu, 18 September 2021 09:02 WIB

Sejumlah anggota kelompok disabilitas desa memasukkan media tanam ke dalam plastik yang membentuk sosis. (Tempo/David Priyasidharta)

TEMPO.CO, Situbondo - Terik mentari siang itu tak serta merta membuat Fronicha Kuswandi dan beberapa anggotanya berleha-leha. Mereka nampak sibuk memasukkan tanah ke dalam media tanam. Siang itu, Kelompok Disabilitas Desa (KKD), Dusun Krajan Timur, Kendit, Situbondo sedang mempersiapkan benih sayuran.

“Kami ada 25 anggota, bukan dari disabilitas saja tetapi juga non disabilitas. Sehari-hari ya di sini," kata Ketua KDD, Fronicha Kuswandi yang biasa disapa Nicha kepada Tempo, Selasa siang, 7 September 2021.

Bagi mereka, tempat itu ibarat basecamp sekaligus rumah keduanya. Terdapat dua petak lahan pekarangan, sebuah green house tempat memproduksi dan menyimpan pupuk organik cair, serta sebidang tempat teduh di bawah pepohonan tempat menyiapkan media tanam benih sayur.

Nicha memiliki beberapa tetangga dan kerabat disabilitas. Mereka tinggal tak jauh dari rumahnya. Pandemi Covid-19 membuat perekonomian mereka terpuruk. Pendapatan berkurang bahkan ada yang kehilangan pekerjaan.

Wafil, 37 tahun, pemuda disabilitas daksa, salah satunya. Sebelum pandemi, Wafil bekerja sebagai pembetot gitar bass orkes dangdut. Situasi pandemi dengan berbagai kebijakan pembatasannya, seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat grup orkes dangdutnya banyak kehilangan order tampil.

Advertising
Advertising

"Kami kehilangan panggung dan tersiksa saat PPKM ini. Padahal itu satu-satunya sumber penghasilan kami sehari-hari," kata Wafil.

Sehari-hari Wafil tak pernah lepas dari egrang sebagai alat bantu penyangga saat berdiri dan berjalan atau bahkan saat mengendarai motor. Dia tinggal serumah dengan ayah, ibu, dan seorang adik kembarnya yang bekerja menjaga toko kelontong.

Wafil menceritakan tak jarang pemilik hajatan membatalkan order orkesnya sebelum hari pertunjukan. "Ketika dibubarkan saat tampil, kami masih dapat (honor). Tapi kalau pembatalannya sebelum hari H, ya tidak dapat. Dari 13 job, 8 job diantaranya batal tampil," katanya.

Aktifitasnya berubah setelah Nicha mengajaknya bergabung dengan KDD. "Mbak Nicha mengajak saya berkebun," katanya. Mereka menanam tanaman yang bisa panen dalam jangka pendek seperti Sawi yang bisa panen dalam 40 hari.

Bagaimana sejarah terbentuknya Kelompok Disabilitas Desa ini? Baca di halaman selanjutnya.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

1 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

4 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

4 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

5 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

10 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya