Lestari Moerdijat: Kaum Perempuan Harus Bawa Perubahan
Jumat, 17 September 2021 11:16 WIB
INFO NASIONAL-Ratusan kaum perempuan dari berbagai partai politik dan organisasi massa perempuan lainnya, pada, memenuhi aula salah satu hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 16 September 2021
Mereka mengikuti Seminar Nasional yang bertema ‘Kontribusi Perempuan Politik Dalam Membangun Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’. Seminar menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta digelar secara ‘daring’ dan ‘luring
Hadir sebagai pembicara Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, anggota MPR Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin, anggota MPR Fraksi PKS Netty Prasetiyani, dan anggota MPR dari Kelompok DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Acara itu juga mendapat perhatian dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Dalam pemaparan, Lestari Moerdijat mengatakan era reformasi telah memberi ruang baru untuk kaum perempuan agar bisa berpartisipasi dalam bidang politik. Ada sejumlah undang-undang yang mengharuskan kehadiran kaum perempuan. Kehadiran perempuan dalam semua diskursus tidak hanya dalam tataran kesetaraan namun untuk memberi afirmasi agar hadir dalam semua bidang kehidupan,”ujarnya.
Menurut ibu yang akrab dipanggil Mbak Ririe, peran perempuan dalam politik tidak perlu diragukan sebab banyak perempuan di Indonesia dari dulu hingga saat ini mampu menyelesaikan persoalan-persoalan Kemampuan kaum perempuan yang bisa keluar dari berbagai tantangan inilah yang membuat mereka mampu sebagai kelompok pendobrak tembok penghalang. “Saya mengajak seluruh perempuan Indonesia mengambil peran dan berani membawa perubahan,” katanya.
Ririe menyampaikan pesan harus ada tekad pada 2024, keterwakilan perempuan di parlemen harus terisi penuh. “Ini bukan hanya sekadar syarat yang diberikan kepada partai politik dalam melakukan pencalonan tetapi betul-betul memberi tempat bagi perempuan untuk menjadi wakil rakyat di parlemen,” ujarnyanya.
Dalam perjuangan kaum perempuan, masih ada selubung-selubung budaya, tradisi, bahkan dibalut dengan agama yang cenderung membatasi peran perempuan. Dulu ada persepsi bahwa kaum perempuan ‘konco wiking’ yang tugasnya hanya mengurus masalah rumah tangga atau domestik.
Menurut Lestari Moerdijat, ruang politik yang diberikan kepada kaum perempuan harus mampu memberikan dan menawarkan nilai, manfaat, dan hasil bagi kaum perempuan. “Kita harus bisa menjelaskan manfaat bila kaum perempuan menapaki bidang politik.” tuturnya.
Lestari Moerdijat mengatakan, partisipasi perempuan dalam politik khususnya dalam pengambilan keputusan sesungguhnya menjadi ukuran bagaimana demokrasi berjalan. Kaum perempuan harus bisa menyampaikan partisipasinya dalam politik adalah keharusan. “Perempuan dalam politik bisa menjadi pengawal dalam diskusi politik”, katanya.
Lestari Moerdijat mengajak kepada kaum perempuan melepaskan sekat-sekat yang ada dan bersatu, bersama, untuk menyuarakan kepentingan perempuan agar kaum ini dapat berkontribusi membangun Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh.
Ridwan Kamil mengucapkan selamat atas seminar yang diharapkan mampu meningkatkan peran kaum perempuan dalam dunia politik. Pemerintah Provinsi Jabar terus melakukan pemberdayaan kepada kaum perempuan. Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) menjadi mitra untuk meningkatkan peran perempuan dalam bidang politik. “Saya dorong agar KPPI terus mengedukasi kaum perempuan”, ujarnya.(*)