Cerita Salim Segaf Al Jufri soal Upaya Hilangkan Stigma PKS Radikal dan Wahabi

Jumat, 10 September 2021 14:39 WIB

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Aljufrie menabuh beduk disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS 2019 di Jakarta, Kamis, 14 September 2019. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera mendorong penokohan Salim Segaf Al Jufri sebagai salah satu figur nasional. Keputusan menokohkan Ketua Majelis Syura PKS itu diambil dalam dalam musyawarah Majelis Syura IV pada 30 Juni 2021.

"Mereka pilih saya secara pribadi. Di PKS apa pun yang diputuskan oleh Majelis Syura ya kami siap semua," kata Salim Segaf dalam wawancara dengan Tempo di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis, 9 September 2021.

Salim mengatakan ada sejumlah tujuan dari penokohan ini. Pertama, ia menyebut sudah keniscayaan setiap partai memunculkan tokohnya untuk ikut dalam kepemimpinan nasional.

Tokoh nasional tersebut ini nantinya akan tampil berbicara mengenai isu-isu strategis. Dengan begitu, PKS berharap partai akan lebih dikenal hingga ke daerah-daerah.

Tujuan penokohan berikutnya ialah untuk menghilangkan stigma radikal dan wahabi yang melekat kepada PKS. Salim menjelaskan, isu radikal dan wahabi ini sudah lama dikaitkan dengan partainya.

Advertising
Advertising

"Ini menyelesaikannya tidak mudah, isu wahabi hampir 15 tahun saya menjadi ketua Majelis Syura masih ada," ujar Salim.

Salim mengatakan stigma itu biasanya muncul dari keberadaan tokoh tertentu. Menurut Salim, stigma tersebut dilekatkan agar masyarakat tak memilih PKS.

Ia menilai perlu pendekatan kepada publik luas termasuk para tokoh masyarakat untuk mengklarifikasi stigma itu. Salim mengklaim, anggapan yang berdampak negatif kepada partai itu kini sudah mulai memudar.

"Saya ketika keliling sudah mulai enggak ada. Ini kan perlu kerja, silaturahim, dialog, diskusi. Memang ketika ketemu dibilang 'PKS ini serius, tapi ketika ngobrol ada juga candanya'," kata Salim bercerita.

PKS, Salim melanjutkan, terkadang juga dianggap sebagai partai yang eksklusif. Menteri Sosial Kabinet Indonesia Bersatu II atau di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku menemui berbagai kalangan, mulai dari tokoh nasional, kiai atau ajengan, pengusaha, bahkan masyarakat nonmuslim.

Kepada mereka, Salim menjelaskan bahwa PKS merupakan partai bagi semua kalangan. "Penampilan-penampilan semacam ini penting dengan munculnya penokohan tadi," ujar Salim.

Politikus kelahiran Solo, 17 Juli 1954 ini mengakui salah satu efek yang diharapkan yakni meningkatnya suara partai. Ia mencontohkan, di beberapa daerah PKS tak mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat karena perolehan suaranya rendah.

Menurut Salim, PKS menilai ini imbas dari tidak dikenalnya partai atau stigma radikal serta wahabi yang melekat kepada mereka. "Jadi dengan penokohan tadi semakin dikenalkanlah partai ini dan membersihkan dari stigma-stigma tadi," ujar Salim.

Salah satu cara Salim menghilangkan stigma tersebut ialah dengan mengenalkan kakeknya, Sayyid Idrus bin Salim Al Jufrie, penyiar Islam yang juga mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia bagian timur. Sayyid Idrus menciptakan bait-bait syair tentang 17 Agustus 1945 dan merah putih.

Salim mengatakan, menurut cerita yang dia dapat, kakeknya berdialog dengan pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy'ari pada masa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sayyid Idrus, kata Salim, juga mendukung Bung Karno serta menyatakan kesiapan mendengarkan para pemimpin.

Nama Sayyid Idrus bin Salim Al Jufrie diabadikan menjadi nama bandar udara di Palu, Sulawesi Tengah, tepatnya Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie. Menurut Salim Segaf, kakeknya tinggal setahap lagi ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Semua persyaratan untuk itu disebutnya sudah lengkap.

"Mau dibilang radikal bagaimana?" kata Salim Segaf. "Kadang-kadang kita hidup ini dikenal dengan kakek dan orang tua, kan begitu. Itu upaya, lah, untuk menghilangkan stigma."

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

3 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

21 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

1 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

2 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

2 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

2 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

2 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya