Museum HAM Omah Munir: Merawat Ingatan Sekaligus Pusat Edukasi HAM

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 7 September 2021 17:37 WIB

Seorang anak melihat-lihat koleksi peninggalan aktivis HAM Munir, di Omah Munir, Batu, Jawa Timur, Ahad, 7 September 2014. Omah Munir merupakan sebuah museum yang menceritakan sosok Munir, aktifis HAM yang meninggal pada 7 September 2004. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Munir Said Thalib dikenal sebagai aktivis yang sangat militan dalam memperjuangkan isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM). Pada 1998-an, ia dikenal sebagai Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Selain KontraS, ia juga dikenal aktif di berbagai organisasi HAM lain. Terakhir, ia diketahui menjabat sebagai Direktur Indonesia Human Right Monitor (Imparsial).

Imparsial menjadi tempat terakhirnya sebelum akhirnya dibunuh dalam sebuah penerbangan pada 2004. Kala itu, Munir tengah menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam untuk melanjutkan sekolah. Sebagaimana dilansir dari Majalah Tempo, Munir kemudian meregang nyawa dalam perjalanan tersebut karena seseorang menuangkan zat arsenik ke dalam minumannya.

Sekalipun telah tiada, nama Munir tidak sirna begitu saja dalam upaya penegakan HAM di Indonesia. Dari tahun ke tahun, aktivis HAM di Indonesia terus mendorong Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Munir. Sebab, pembunuhan terhadap aktivis atau pembela HAM merupakan ancaman serius terhadap upaya penegakkan HAM di Indonesia.

Selain melakukan advokasi dan tuntutan untuk menyelesaikan kasus Munir, beberapa aktivis HAM juga menginisiasi berbagai hal untuk merawat ingatan mengenai Munir. Salah satunya adalah dengan membangun Museum HAM Omah Munir. Dilansir dari tempo.co, Museum HAM Omah Munir diharapkan mampu mengedukasi masyarakat mengenai HAM, demokrasi, dan kebenaran.

Sesuai dengan namanya, Museum HAM Omah Munir dibangun di bekas bangunan rumah Munir di Batu, Jawa Timur, pada 2013. Seiring berjalannya waktu, Museum HAM Omah Munir pun semakin menarik perhatian. Pada 2018, Yayasan Museum HAM Omah Munir menandatangani kontrak dengan Pemerintah Daerah Batu untuk membangun ulang Museum HAM Omah Munir. Kini, Museum HAM Omah Munir pun menjadi Museum HAM yang lebih baik daripada sebelumnya.

Advertising
Advertising

Selain menampilkan barang-barang terkait dengan HAM, Museum HAM Omah Munir kini juga sering melakukan publikasi modul dan buku untuk kepentingan edukasi HAM kepada masyarakat. Berbagai aktivitas diskusi dan pelatihan pun juga sering digelar di Museum HAM Omah Munir. Dilansir dari munirhumanrightsmuseum.org, Museum HAM Omah Munir akan terus berkomitmen untuk menjadi pusat edukasi HAM di Asia Tenggara.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: 17 Tahun Pembunuhan Munir, Simak Enam Fakta Ini

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

15 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

17 hari lalu

Pro-Kontra atas Keputusan TNI Kembali Gunakan Istilah OPM

Penyebutan OPM bisa berdampak negatif karena kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Begini Kritik Komisi I DPR RI, Pakar Militer, hingga KontraS

18 hari lalu

Soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Begini Kritik Komisi I DPR RI, Pakar Militer, hingga KontraS

Perubahan penyebutan istilah KKB jadi OPM menuai kritik dari sejumlah pihak. Apa saja kritik mereka?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

19 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya

KontraS Desak Pemerintah Mitigasi Dampak Perubahan Istilah KKB bagi Keamanan di Papua

20 hari lalu

KontraS Desak Pemerintah Mitigasi Dampak Perubahan Istilah KKB bagi Keamanan di Papua

KontraS mengatakan perubahan nama KKB menjadi OPM itu harus diikuti dengan jaminan perlindungan dari negara bagi masyarakat yang ada di Papua.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

29 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

31 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

37 hari lalu

KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

39 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya