1 September HUT Polwan, 6 Perempuan Pertama Ikut pendidikan Kepolisian

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 September 2021 16:15 WIB

Sejumlah anggota Polwan memajang poster saat menjaga aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kantor DPRD NTB di Mataram, Kamis, 26 September 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal 1948, ada kesulitan-kesulitan polisi pada pemeriksaan korban, tersangka maupun saksi wanita terutama saat pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus. Hal itu menyebabkan polisi sering meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas tersebut.

Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi memprakarsai untuk memberikan usulan kepada pemerintah supaya perempuan bisa ikut serta pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.

Melansir dari Museumpolri.org, Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berlokasi di Bukittinggi mulai mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi. Pada 1 September 1948 secara resmi diikutkan enam siswa wanita yaitu Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher. Mereka turut dalam pendidikan inspektur polisi bersama 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi, sehingga sejak saat itu 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita atau Polwan.

Namun pada 19 Desember 1948, saat meletusnya agresi militer Belanda ke II menyebabkan pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi dihentikan dan ditutup.

Lalu setelah terdapat pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia, pada 19 Juli 1950 keenam calon inspektur polisi wanita kembali dilatih di SPN Sukabumi. Selama pendidikan, mereka mendapatkan ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, serta latihan anggar, jiu jit su, judo, serta latihan militer.

Pada 1 Mei 1951, keenam calon inspektur polisi wanita telah selesai menempuh pendidikan dan mereka mulai bekerja di Djawatan Kepolisian Negara serta Komisariat Polisi Jakarta Raya dengan tugas khusus yang berkaitan dengan wanita dan anak-anak.

TAP MPR No. II Tahun 1960 menyatakan bahwa kepolisian merupakan bagian dari angkatan bersenjata. Lalu pada 1965, pendidikan calon perwira Polwan disatukan bersama calon perwira polisi pria untuk menempuh pendidikan bersama di Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) yang terletak di Yogyakarta. Perekrutan Polwan di AAK hanya berjalan satu angkatan, setelah itu perekrutan untuk calon perwira Polwan di AAK tidak diselenggarakan lagi. Jalur perekrutan untuk menjadi perwira Polwan yaitu melalui jalur perwira karir setingkat sarjana dan sarjana muda melalui SEPAMILWA (Sekolah Perwira Militer Wajib).

Advertising
Advertising

Pada 29 November 1986, Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs Mochammad Sanoesi mengesahkan lambang polisi wanita dengan menerbitkan Surat Keputusan No. Pol.: Skep/480/XI/1986.

Bunga Matahari yang berarti sifat wanita.
Tujuh helai dan empat helai bunga melambangkan pedoman hidup Polri Tribrata dan pedoman kerja Polri Catur Prasetya Polri.
Perisai dan obor melambangkan Polwan adalah anggota kepolisian Republik Indonesia yang turut melaksanakan tugas dan fungsi kepolisian Republik Indonesia.
Tiga bintang emas bermakna Tribrata sebagai pedoman hidup bagi tiap anggota Polri.
1948 melambangkan saat pertama kali adanya Polwan di kepolisian Republik Indonesia.
Esthi Bhakti Warapsari berarti pengabdian putri-putri pilihan menuju ke arah tercapainya cita-cita luhur yaitu terciptanya masyarakat Tata Tentram Kerta Raharja kepada negara dan bangsa.

Lettu Pol Dwi Gusiyati merupakan Polwan pertama yang menjabat sebagai Kapolsek Pasar Kliwon, Solo pada 1986. Sementara itu, Brigadir Jenderal Polisi Jeanne Mandagi, S.H. adalah Polwan pertama yang mendapat pangkat Jenderal bintang satu pada 1991.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca: Jeanne Mandagi Jenderal Polisi Wanita Pertama Tak Berhenti Perangi Narkoba

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

9 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

20 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

21 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

22 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

22 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

23 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya