Menkes Sebut Vaksin Johnson & Johnson yang Cukup Sekali Suntik Tiba September

Rabu, 25 Agustus 2021 15:16 WIB

Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia akan kedatangan vaksin Johnson & Johnson pada bulan September mendatang. Budi mengatakan vaksin ini merupakan grant alias hibah dari pemerintah Belanda.

"Kita akan kedatangan Johnson & Johnson, grant dari Belanda, harusnya akan datang (tapi) itu tergeser bulan depan," kata Budi Gunadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 25 Agustus 2021.

Budi mengatakan vaksin Johnson & Johnson ini cukup disuntikkan satu kali. Ini berbeda dengan vaksin-vaksin lainnya yang sudah tiba di Indonesia yang memerlukan dua kali penyuntikan. Meski begitu, Budi belum merinci jumlah vaksin Johnson & Johnson yang akan diterima serta tanggal pasti kedatangannya.

Johnson & Johnson sebelumnya menyatakan vaksin mereka 66 persen efektif terhadap berbagai varian baru Covid-19. Beberapa negara sempat mengeluarkan vaksin buatan Johnson & Johnson dari daftar vaksin untuk Covid-19 karena terjadinya kasus pembekuan darah. Namun, vaksin ini kini telah kembali didistribusikan di Eropa dan Amerika Serikat.

Badan regulator obat-obatan Uni Eropa (EMA) menyatakan manfaat yang ditawarkan vaksin Johnson & Johnson melebihi risiko pembekuan darah, yang kejadiannya pun langka. EMA meminta Johnson & Johnson memberikan catatan ihwal risiko tersebut serta memberikan panduan diagnosis sejelas mungkin.

Advertising
Advertising

Selain itu, Budi mengatakan Indonesia juga akan mengalami puncak kedatangan vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac pada bulan September mendatang. Total, kata dia, akan ada sekitar 80 juta dosis yang tiba di Indonesia.

"Kami juga sudah memiliki gambaran rencana kedatangan vaksin di bulan September kembali lagi bahwa sebagian besar vaksin akan datang mendekati akhir bulan," ujarnya.

Budi mengatakan Kemenkes telah menerima 134 juta dosis vaksin Covid-19 hingga Selasa kemarin, 24 Agustus 2021. Sebanyak 119 juta dosis di antaranya, kata dia, sudah berada di pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Ia mengatakan 92 juta dosis di antaranya telah disuntikkan kepada masyarakat sehingga tersisa 17 juta dosis di provinsi-provinsi. Sebanyak 4 juta dosis lainnya masih dalam perjalanan.

Secara keseluruhan, kata Budi, pemerintah sudah mengamankan 458 juta dosis vaksin. Ia mengatakan jumlah ini lebih dari cukup untuk 216 juta target sasaran vaksinasi di Indonesia.

Budi pun optimistis laju penyuntikan vaksinasi akan lebih tinggi. Ia membandingkan, dari Januari hingga Juni 2021 atau dalam enam bulan, Indonesia kedatangan 70 juta dosis vaksin.

Nantinya, kata dia, pemerintah harus menyuntikkan 80 juta dosis vaksin dalam jangka waktu satu bulan. "Jadi memang laju percepatan vaksinasi akan jauh lebih tinggi," ujarnya.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Menkes Sebut Sudah 34 Persen Nakes Disuntik Vaksin Booster

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

17 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

21 jam lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya