Pemerintah Bakal Beli 55 Lemari Es Khusus untuk Vaksin Pfizer

Rabu, 25 Agustus 2021 13:35 WIB

Petugas medis memasukkan dosis vaksin Covid-19 Pfizer ke dalam jarum suntik sebelum nantinya diberikan kepada warga di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Selain Pfizer, Pemprov DKI juga sudah mulai vaksinasi memakai vaksin Covid-19 Moderna. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah sudah memutuskan akan membeli 55 unit lemari es tempat penyimpanan khusus untuk vaksin Pfizer. Budi mengatakan pembelian lemari penyimpanan khusus yang bisa bersuhu hingga minus 80 derajat Celcius itu dilakukan lewat UNICEF (United Nations Children's Fund).

"Untuk bisa memperkuat jalur distribusi rantai dingin pemerintah sudah memutuskan akan membeli 55 unit lemari es tempat penyimpanan khusus yang bisa sampai minus 80 derajat Celcius melalui UNICEF," kata Budi Gunadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 25 Agustus 2021.

Budi mengatakan UNICEF sudah melakukan distribusi miliaran vaksin setiap tahunnya untuk progam vaksinasi anak-anak di seluruh pelosok bumi. Dia pun menyebut bahwa pembelian langsung lewat organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa itu lebih murah dan cepat.

Menurut Budi, 55 unit lemari penyimpanan khusus itu nantinya akan disebarkan ke 34 provinsi di Indonesia. Ia mengatakan, setiap ibu kota provinsi nantinya bisa menjadi hub penyimpanan vaksin yang membutuhkan rantai dingin hingga minus 80 derajat Celcius.

Budi sebelumnya mengatakan vaksin Pfizer sebenarnya bisa didistribusikan dengan jalur logistik rantai dingin yang sudah ada. Asalkan, kata dia, vaksin tersebut bisa habis disuntikkan dalam waktu enam pekan.

Advertising
Advertising

Budi menjelaskan pemerintah sebenarnya telah memiliki rantai dingin hingga minus 25 derajat Celcius hingga level kabupaten/kota. Ia berujar, vaksin Pfizer yang datang dalam suhu minus 80 derajat Celcius ini bisa bertahan selama enam bulan.

Jika didistribusikan ke kabupaten/kota yang memiliki logistik penyimpanan rantai dingin hingga minus 25 derajat Celcius, vaksin Pfizer bisa bertahan selama dua pekan. Kemudian, Budi berujar, vaksin tersebut bisa bertahan selama empat pekan di suhu 2-8 derajat Celcius di dalam boks-boks khusus yang normal dipakai di fasilitas layanan kesehatan.

"Selama ada kepastian mereka bisa disuntikkan dalam jangka waktu enam pekan, kita bisa menggunakan jalur logistik rantai dingin yang ada sekarang," kata Budi.

Kendati begitu, pemerintah berencana membeli 55 unit lemari es dari UNICEF untuk memperkuat jalur logistik rantai dingin tersebut. Selain itu, Budi mengatakan pemerintah juga melobi Covax/GAVI untuk mendapatkan hibah 17 unit ultra-cold chain.

Ia mengatakan hibah tersebut akan tiba pada pekan depan di Indonesia. "Akan kami taruh sementara di Bio Farma dan Kemenkes sebelum kami kirim ke daerah-daerah," ujar Budi.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

10 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

13 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

14 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

18 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya