Abu Tholut Sebut Amerika Memang Sudah Lama Ingin Keluar dari Afghanistan

Sabtu, 21 Agustus 2021 17:12 WIB

Pasukan Taliban berpatroli dengan menggunakan senapan mesin M249 di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Senapan mesin ini mampu melontarkan 725 butir/menit jika menggunakan sabuk dan 1.000 butir/menit jika menggunakan box. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Afghanistan Foreign Fighters, Abu Tholut, mengatakan keluarnya Amerika Serikat dari Afghanistan sudah direncanakan sejak lama.

“Perlu diketahui, keluarnya Amerika dari Afghanistan sesuai perjanjian Doha, jauh sebelumnya sudah dipikirkan,” kata Abu Tholut dalam diskusi yang diselenggarakan Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Abu Tholut mengatakan, banyak orang tidak mengetahui cerita mengenai utusan Amerika yang datang ke Mauritania pada 2012, untuk menjumpai seorang tokoh tersohor di sana, Syekh Abu Hafsh Al-Mauritani. Utusan AS tersebut datang melalui pemerintahan resmi Mauritania untuk bertukar pikiran.

Saat menemui Syekh Abu Hafsh Al-Mauritani, kata Abu Tholut, utusan Amerika Serikat menanyakan cara untuk keluar dari Afghanistan secara terhormat dan tidak dipermalukan. Lantas, ulama yang pernah bergabung dengan Al Qaeda itu menyarankan agar utusan AS mengadakan perundingan dengan pihak Taliban.

Menurut Abu Tholut, Syekh Abu Hafsh Al-Mauritani sudah memperkirakan bahwa keinginan AS untuk keluar dari Afghanistan akan disertai dengan sejumlah tuntutan. Namun, AS juga dipersilakan menyampaikan tuntutan mereka kepada Taliban. Salah satunya adalah meminta komitmen Taliban agar tidak menggunakan tanah Afghanistan sebagai aktivitas yang membahayakan.

Advertising
Advertising

Keinginan AS keluar itu kemudian diproses hingga akhirnya ditandatangani perjanjian pengiriman perdamaian Afghanistan antara AS dan Taliban di Doha, Qatar beberapa waktu lalu. “Jadi prosesnya sudah sekian tahun lalu, sudah lama, dan hasilnya dua poin itu utama, mulai lah AS keluar. Jadi keluarnya AS sudah di-planning sejak lama,” kata mantan pimpinan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Baca juga: TNI AU Cerita Ketegangan Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

16 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

16 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

19 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

20 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya