Ini Kekhawatiran PKS Soal Sinyal Amandemen UUD dari Ketua MPR dan Jokowi

Selasa, 17 Agustus 2021 12:21 WIB

Mardani Ali Sera. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menilai ada hubungan antara pernyataan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo dan Presiden Joko Widodo ihwal amandemen konstitusi dan pokok-pokok haluan negara.

Dia mengkhawatirkan akan terjadi amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi bola salju perubahan politik yang tak demokratis.

"Saya khawatir itu menjadi pintu bola salju perubahan politik yang menurut saya jadi tidak demokratis karena tidak melibatkan rakyat," kata Mardani kepada Tempo, Senin malam, 16 Agustus 2021.

Di Sidang Tahunan MPR, Senin, 16 Agustus kemarin, Bamsoet mengatakan perlunya pokok-pokok haluan negara (PPHN). Bamsoet juga berujar perlu amandemen mewadahi PPHN dalam bentuk Tap MPR.

Sedangkan Presiden Jokowi meresponsnya dengan mengapresiasi MPR karena melakukan kajian ihwal substansi dan bentuk hukum PPHN untuk kelanjutan pembangunan.

Advertising
Advertising

Menurut Mardani Ali Sera, sebenarnya belum ada pembahasan spesifik bahwa PPHN akan ditetapkan dalam bentuk hukum Tap MPR. Sejauh ini, masih ada beberapa fraksi yang berpendapat PPHN tak perlu diatur lewat Tap MPR, melainkan cukup undang-undang.

Mardani pun mengaku khawatir pembahasan amandemen konstitusi menjadi berbahaya di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini dan komposisi koalisi-oposisi pemerintah yang tak ideal di parlemen.

"Pembahasan yang substansial bisa berbahaya. Tidak dalam, tidak tajam, dan tidak fundamental jatuhnya. Nanti khawatir ada trade of (perdagangan) kekuasaan," kata anggota Komisi Pemerintahan DPR ini.

Mardani juga menyoroti isu perubahan atau perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu ke tahun 2027 yang belakangan ini beredar. Di satu sisi, Mardani mengakui bahwa Presiden Jokowi beberapa kali menyatakan tak berniat menjabat presiden untuk ketiga kalinya.

"Tetapi rumor dalam politik itu seringkali menjadi kenyataan ketika kita melihat motifnya ada, dan motif di sini peluangnya ada," ujarnya.

Mardani mengimbuhkan, keinginan-keinginan untuk mengubah hal-hal yang fundamental dari konstitusi, seperti pembatasan masa jabatan presiden itu sama saja upaya mengkhianati demokrasi dan Reformasi. Dia menilai upaya-upaya tersebut harus dikawal dan ditolak oleh masyarakat. "Ini wajib untuk dikawal dan ditolak ketika dia tidak berjalan secara transparan dan akuntabel serta demokratis," kata Mardani.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Ketua MPR Bilang PPHN Perlu Segera Disahkan, Ketua DPD Kompak Mendukung

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

7 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

1 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

2 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

2 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

2 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

2 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya