DPR Kritik Lomba Menulis BPIP Bertema Hormat Bendera Menurut Hukum Islam

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 15 Agustus 2021 15:39 WIB

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini bersiap memimpin Rapat Pleno Fraksi PKS di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pro kontra lomba menulis artikel
bertema "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam” dan “Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam” yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), masih terus berlanjut. Banyak yang mengkritik, namun adapula yang mendukung lomba tersebut.

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, salah satu yang meminta agar lomba tersebut dibatalkan saja. Sebab, menurut Jazuli, tema lomba karya tulis itu tendensius dan bernuansa benturan antara negara dan agama.

"Temanya tendensius dan bernuansa benturan antara negara dan agama. Padahal keduanya saling menguatkan nasionalisme Indonesia. Memangnya selama ini ada masalah dengan hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan di kalangan umat mayoritas?," ujar Jazuli lewat keterangan tertulis, Ahad, 15 Agustus 2021.

Jika enggan membatalkan lomba, Jazuli meminta BPIP mencari tema-tema yang lebih subtantif dan visioner. "Para santri, pelajar, mahasiswa kita pikirannya sudah maju, kok disodorkan tema yang sudah lama selesai bahkan sudah final bagi Indonesia. Alih-alih tema ini bisa menimbulkan polemik dan kegaduhan di masyarakat," ujar anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini.

Senada, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai tema lomba karya tulis itu tidak kontekstual. "Temanya sangat jauh dari kondisi kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia,” kata Saleh dalam keterangannya, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Menurut Saleh, tema "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam” dan “Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam” tidak urgent untuk dibahas. Sebab, menurutnya, sejak zaman perjuangan kemerdekaan, hormat bendera dan lagu kebangsaan tidak pernah dipersoalkan. “Para ulama dan para santri selalu menjunjung tinggi dan menghormati eksistensi bendera negara dan lagu kebangsaan,” ujarnya.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo
menyebut bahwa tema yang diangkat ini bukan untuk memperkeruh suasana atau pun membenturkan antara islam dengan Pancasila. Tema ini disesuaikan dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional 2021.

"Jadi, (tema ini) tidak akan membenturkan agama dengan nasionalisme. Justru agama memperkuat nasionalisme. Kalau cinta tanah air, orang beriman itu orang yang cinta tanah air," ujar Benny.

Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menilai tema lomba itu sudah bagus. Alissa menilai berbagai kontra di tengah masyarakat terhadap tema ini muncul karena tidak melihat dalam konteks peringatan hari santri. "Kalau untuk segmen warga bangsa yang lain, tema itu tentu tidak cocok," kata Alissa saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Agustus 2021.

Ia tidak melihat bahwa tema yang diusung BPIP bisa memecah belah bangsa. "Kalau dituduh memecah belah, saya malah justru bingung. Yang dipecah siapa? Antara orang Islam yang membolehkan dan tidak membolehkan hormat bendera?" kata Alissa.

Saat ini, ia melihat pandangan Religion First yang menempatkan kehidupan bernegara di bawah kehidupan beragama masih banyak di Indonesia. Padahal, seharusnya keduanya seimbang. Alissa mencontohkan masih banyak dosen Pancasila yang mengutamakan ayat suci, bukan konstitusi.

Karena itu, Alissa melihat tema yang diambil BPIP sudah menempatkan Pancasila maupun agama dengan porsi yang tepat. Karena sejak awal, agama dan bernegara adalah hal yang setara. "Ini kesempatan para santri mengeksplorasi secara teoritis/kajian ilmiah dalam hal ini dalil-dalil agama yang memberikan makna yang lebih tepat," kata Alissa.

DEWI NURITA | EGI ADYATAMA

Baca: BPIP Bikin Lomba Nulis Bertema Hormat Bendera Menurut Hukum Islam

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

2 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

5 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

13 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

2 hari lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

2 hari lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya