KH Muhyidin, Pejuang Kemerdekaan Asal Subang

Sabtu, 14 Agustus 2021 08:11 WIB

KH Muhyiddin. Foto/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Subang, Jawa Barat, memiliki satu sosok pejuang kemerdekaan yang ternama. Dia adalah Muhyidin atau KH Muhyidin, pendiri Pondok Pesantren Pagelaran, Kecamatan Cisalak.

Muhyidin lahir pada 1879 dan wafat 94 tahun kemudian. Dia adalah kakek dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil.

Muhyidin merupakan salah satu pahlawan nasional. Namun masih banyak orang yang belum mengenal sosoknya, terlebih mereka yang bukan penduduk Subang.

Advertising
Advertising

Mengutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, referensi mengenai Muhyidin masih terbilang minim. Terlebih ia jarang bercerita tentang masa perang kemerdekaan kepada anak dan cucunya. Alhasil, sejarah kepahlawanannya sulit ditelusuri.

“Perjuangan yang dilakukan KH Muhyidin adalalah bentuk keikhlasan dan tidak berharap penghargaan,” kata Banin Muhyidin, seorang kerabat Muhyidin dikutip dari jabarprov.go.id, Kamis, 12 Agustus 2021.

Di kalangan sejarawan Jawa Barat, sosok KH Muhyidin cukup dikenal. Pasalnya, ia adalah salah satu pemimpin yang ikut serta melakukan penyerangan kepada sekutu di Bandung Utara pada masa penjajahan.

Muhyidin diketahui bergabung dengan organisasi Hizbullah. Ia menjadikan Pagelaran I (Tanjung Siang) sebagai markas pelatihan dan penggemblengan mental bagi para pejuang.

Bentuk perjuangan KH Muhyidin lainnya adalah ketika tentara Nederlands Indie Civil Administration (NICA) datang ke tanah air pada 1946, yang berniat merebut kembali NKRI. Dengan semangat nasionalismenya, KH Muhyidin memimpin langsung pertempuran melawan pasukan NICA di Jawa Barat, khususnya di daerah Ciater, Isola, dan Cijawura.

Ridwan Kamil, yang merupakan salah satu cucu terdekat KH Muhyidin, menceritakan petuah-petuah sang kakek. “Petuah beliau, harus ikhlas apa pun dengan yang terjadi dan selalu menghindari konflik. Inilah yang terus saya pegang dalam hidup saya,” ucap dia.

Menurut Banin Muhyidin, sejarah singkat mengenai KH Muhyidin sudah dituangkan dalam buku yang ditulis Yayasan Masyarakat Sejarah Indonesia. Buku itu berisi kelahiran di Garut hingga wafat di Pagelaran Subang.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga: AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

7 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

8 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

1 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

2 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

3 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya