Simak, Ini Sejarah Pembentukan Paskibraka Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 12 Agustus 2021 18:01 WIB

Anggota Paskibraka Nasional 2020 telah ditugaskan untuk mengibarkan Sang Merah Putih di halaman Istana Merdeka. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta – Dalam pelaksanaan upacara memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia sering dijumpai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Sebelum itu, Paskibraka memiliki sejarah panjang dalam pembentukannya. Lantas bagaimana sejarah pembentukan Paskibraka?

Mengutip dari Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) Nomor 0065 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, pencetusan Paskibraka terjadi pada saat akan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-1. Saat itu, ibu kota Indonesia sedang dipindahkan, dari Jakarta ke Yogyakarta karena adanya Agresi Militer Belanda I pada 1946.

Atas perintah Ir. Soekarno, Mayor (Laut) Husein Mutahar mempersiapkan upacara pengibaran bendera Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilakukan di halaman Gedung Agung Yogyakarta pada 17 Agustus 1946. Guna menumbuhkan rasa persatuan bangsa, Mayor Husein Mutahar memiliki gagasan mengenai pengibaran Bendera Pusaka. Menurut dia, pengibaran Bendera Sang Saka Merah putih lebih baik dilaksanakan oleh para pemuda perwakilan tiap daerah Indonesia sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) Nomor 0065 Tahun 2015.

Namun, saat itu kondisi keamanan di Indonesia tidak kondusif sehingga ide tersebut tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. Akhirnya, Mayor Husein Mutahar menunjuk lima orang pemuda yang berada di Yogyakarta sebagai perwakilan daerah. Kelima orang tersebut terdiri atas tiga orang putri dan dua orang putra sebagai pasukan pengibar Bendera Pusaka.

Sebagaimana dilansir dari laman polbangtanmalang.ac.id, jumlah lima pemuda melambangkan lima sila pada Pancasila. Sejak saat itu, tata cara pelaksanaan tersebut terus digunakan di Yogyakarta hingga 1949. Pada 1950-1966, pelaksanaan pengibaran Bendera Pusaka dilaksanakan Rumah Tangga Kepresidenan setiap 17 Agustus di Istana Merdeka. Formasi Paskibraka diisi oleh para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, pada 1967 Husein Mutahar mengembangkan formasi Paskibraka atas perintah Presiden Soeharto. Masih menggunakan dasar yang sama dari pelaksanaan upacara di Yogyakarta tahun 1946, pengibar Bendera Pusaka menggunakan formasi 17-08-45 sesuai dengan tanggal Kemerdekaan RI. Formasi tersebut terdiri atas pasukan 17 merupakan pemandu, pasukan 8 merupakan pembawa bendera (inti), dan pasukan 45 merupakan pengawal.

Kemudian sejak tahun 1969 ditetapkan bahwa untuk petugas pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan provinsi yang diwakili oleh sepasang putra putri siswa SLTA. Penyebutan Paskibraka pertama kali dicetuskan oleh oleh Idik Sulaeman. Sebelumnya, istilah yang digunakan untuk petugas pengibar bendera adalah Pasukan Pengerek Bendera Pusaka dari tahun 1967-1972.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Simak Perbedaan antara Paskibra dan Paskibraka

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya