Profil Sulaiman Umar, Pernah Beda Sikap dengan PDIP di Pilkada Tanah Bumbu 2020
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Eko Ari Wibowo
Rabu, 11 Agustus 2021 06:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Selatan II, Sulaiman Umar, mundur dari keanggotaan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan Mardani H. Maming, Sulaiman mundur lantaran ingin fokus mengurus bisnis rumah sakit.
"Dia mau konsentrasi sama bisnis rumah sakitnya. Hal ini biasa dalam politik. Saya saja mundur jadi bupati karena mau maju ketua umum BPP Hipmi," kata Mardani kepada Tempo, Selasa, 10 Agustus 2021.
Alasan ingin mengelola rumah sakit itu juga tertuang dalam surat pengunduran diri Sulaiman kepada DPP PDIP tertanggal 28 Juli 2021. Politikus berlatar belakang dokter ini mengatakan, ada banyak kegiatan di bidang kesehatan dan pengelolaan rumah sakit yang tak dapat ia tinggalkan saat ini.
Adik ipar dari pengusaha batu bara Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam in hanya membaca pesan konfirmasi dari Tempo. Namun di akun Instagramnya, @sulaiman_umar_siddiq, dia juga mengumumkan pengunduran diri tersebut. "Dengan ingin memberikan arti pada kegiatan dan aktivitas saya saat ini yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat, perkenankan saya mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI," tulisnya.
Sulaiman lahir di Pagatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada 16 April 1982. Ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2001-2011.
Sulaiman pernah dan sedang bergiat di beberapa organisasi, di antaranya sebagai Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Tanah Bumbu (2017-2020), Wakil Ketua Palang Merah Indonesia Tanah Bumbu (2017-2022), Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Tanah Bumbu (2017-2022).
Kemudian Ketua DPD Generasi Muda Pembaharuan Tanah Bumbu (2017-2020), Ketua Umum Komite Nasional Pembangunan Indonesia Tanah Bumbu (2017-2020), dan anggota PB IDI Bidang Pengabdian Profesi (2018-2021).
Dia lantas terpilih menjadi anggota DPR periode 2019-2024 dari PDI Perjuangan dengan perolehan suara 109.208. Di parlemen, dia duduk sebagai anggota Komisi VII yang membidangi energi.
Selain karier politik, Sulaiman menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Permata Marina dan Direktur Klinik Zam-Zam di Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Sulaiman memprakarsai pendirian RS Permata Marina itu bersama istrinya, Noor Andi Arina Wati Arsyad atau Arina Sulaiman.
Andi Arina merupakan adik dari pengusaha asal Batulicin, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang dikenal dengan Haji Isam. Hingga saat ini, Sulaiman dan Arina dikaruniai tiga anak.
Sulaiman pernah berbeda sikap dengan PDIP dalam Pemilihan Bupati Tanah Bumbu 2020. Ketika itu, ia secara pribadi mendukung pasangan calon Zairullah Azhar dan Muhammad Rusli. Rusli atau yang kerap disapa Haji Rusli masih berkerabat dengan Haji Isam.
Pasangan Zairullah-Rusli disokong Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan PDIP bersama Gerindra dan Partai Persatuan mengusung pasangan calon Syafruddin H. Maming-Alpiya Rakhman. Pasangan Zairullah-Rusli memenangi pemilihan.
Mardani H. Maming membantah mundurnya Sulaiman berkaitan dengan perbedaan sikap di Pilkada Tanah Bumbu 2020 itu. Menurut dia, DPP PDIP sudah menegur kader yang mendukung calon lain di pilkada. "Tidak ada kalau masalah itu, urusan pilkada sudah selesai," ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang juga adik dari Syafruddin H. Maming ini.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | BERBAGAI SUMBER
Baca: Ingin Fokus Urus Rumah Sakit, Alasan Ipar Haji Isam Mundur dari DPR dan PDIP