Relawan Menampik Aksi Corat-coret Baliho Puan Maharani Setingan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Agustus 2021 15:30 WIB

Baliho bergambar Ketua DPR RI yang juga petinggi PDIP, Puan Maharani terpajang di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin, 9 Agustus 2021. Baliho dengan foto Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, hingga Agus Harimurti Yudhoyono banyak terpasang di berbagai daerah. Pemasangan baliho tersebut dianggap untuk mendongkrak tingkat keterpilihan atau elektabilitas. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Jawa Timur Marsiswo Dirgantoro menyangkal aksi corat-coret di baliho Ketua DPR Puan Maharani di Blitar dan Surabaya merupakan setingan. Menurut dia, jika hal itu setingan, tidak mungkin kasusnya dilaporkan ke polisi. “Kenyataanya teman-teman pengurus PDI Perjuangan melaporkan vandalisme itu ke polisi,” kata Marsiswo, Selasa, 10 Agustus 2021.

Menurut Marsiswo, pihak relawan menyerahkan kasus itu ke polisi. Bila dinilai ada pelanggaran hukum, ia meminta polisi memproses pelakunya. Relawan, kata dia, berkoordinasi dengan pengurus struktural PDI Perjuangan untuk urusan tersebut. “Wajar kalau PDIP melapor ke polisi, karena kan di baliho yang dirusak itu terdapat gambar simbol partai,” katanya.

Marsiswo mengaku heran mengapa sasaran aksi vandalisme hanya pada baliho Puan. Padahal baliho beberapa politikus yang disebut-sebut punya peluang maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024, juga betebaran di mana-mana. “Kenapa kok baliho Mbak Puan, nah ini yang saya belum tahu,” katanya.

Marsiswo mengklaim pemasangan baliho Puan di wilayah Jawa Timur berawal dari ide GPMN. Mereka melihat elektabilitas Puan dalam berbagai survei masih rendah, sehingga perlu diperkenalkan secara masif ke khalayak. Namun tim relawan tidak menggunakan kata-kata pencapresan dalam baliho, melainkan anjuran untuk mematuhi protokol Covid-19. “Menurut kami, sosialisasi melalui baliho masih efektif,” katanya.

Pada 26 Juli 2021 lalu Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat PDIP Surabaya melaporkan perusakan baliho Puan ke polisi. Mereka menemukan perusakan baliho terjadi setidaknya di delapan lokasi, yaitu di Jalan Wiratno, Jalan Karangasem, Jalan Mulyosari, Jalan Kalisari, Jalan Ir. Sukarno, Jalan Ngagel dan Jalan Kenjeran. Baliho-baliho itu dicorat-coret menggunakan cat semprot, beberapa di antaranya berisi kata-kata kotor.

Wakil Ketua PDI Perjuangan Surabaya Eusebius Purwadi mengatakan belum tahu kelanjutan laporan tersebut. Menurut Purwadi, pada Kamis, 12 Agustus 2021, ia akan ke Polrestabes Surabaya untuk menanyakan perkembangan laporan. “Kamis saya ke Polrestabes,” katanya.

Selain di Surabaya, pencoretan baliho Puan Maharani juga terjadi di depan sekretariat PDI Perjuangan Kabupaten Blitar. Baliho Puan dicorat-coret dengan kata-kata Open BO. Polres Blitar pun turun tangan menyelidiki kasus itu. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur juga membantu penyelidikan.

Baca Juga: PDIP Yogyakarta Ungkap Tak Ada Koordinasi soal Baliho Puan Maharani

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

48 detik lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

7 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

11 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

1 hari lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

2 hari lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya