Popularitas Puan Maharani Naik karena Baliho, Meski Banyak Sentimen Negatif

Minggu, 8 Agustus 2021 18:27 WIB

Spanduk Puan Maharani "Kepak Sayap Kebhinekaan". Foto/twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil analisis Drone Emprit ihwal perbincangan di media sosial mencatat bahwa popularitas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani meningkat lantaran balihonya banyak dikritik oleh warganet. Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan dalam satu bulan terakhir popularitas Puan meningkat kendati banyak berupa sentimen negatif.

"Tren dalam satu bulan terakhir, popularitas Puan meningkat meski banyak sentimen negatif (sindiran)," kata Ismail dalam cuitan di akun Twitternya, Ahad, 8 Agustus 2021. Dihubungi lewat telepon, Ismail mengizinkan cuitannya dikutip dan memberikan beberapa penjelasan tambahan.

Pada 8 Juli lalu, jumlah perbincangan tentang Puan di media sosial di bawah 2.500. Namun sejak awal Agustus, jumlah perbincangan yang menyebut Puan meningkat hingga hampir menyentuh 5.000 mentions pada Sabtu, 7 Agustus kemarin.

Ismail mengatakan sentimen negatif itu juga berasal dari berbagai pihak, bukan hanya dari kelompok yang beroposisi dengan Puan. Misalnya dari pekerja seni Ernest Prakasa dan aktivis Ravio Patra.

Keduanya sebenarnya menyoroti baliho Puan dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Namun menurut Ismail, Drone Emprit belum menganalisis tren popularitas Airlangga lantaran perbincangannya belum terlalu banyak.

Advertising
Advertising

Meski sentimen tentang Puan banyak yang bernada negatif, Ismail melanjutkan, perbincangan yang berkembang menaikkan keterkenalan politikus PDI Perjuangan itu. Ia mengatakan tren Puan bahkan mengejar tren popularitas rekan separtainya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Jika melihat tren popularitas empat tokoh dalam sebulan terakhir, Drone Emprit mencatat tokoh dengan tren popularitas tertinggi ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di posisi berikutnya ada Ganjar Pranowo, diikuti Ridwan Kamil dan Puan.

Dilihat dari share of voices dalam periode yang sama, perbincangan tentang Anies sebanyak 49 persen, Ganjar 27 persen, Ridwan Kamil 13 persen, dan Puan 12 persen. Ismail mengatakan, Anies dan Ganjar diuntungkan oleh percakapan warganet di media sosial baik pro maupun kontra, sedangkan Ridwan Kamil diuntungkan oleh pemberitaan media.

"Tren Puan awalnya paling rendah, perlahan naik setara RK, lalu mengejar Ganjar," ujar Ismail.

Ismail menjelaskan, popularitas merupakan gabungan percakapan yang bernada positif, negatif, dan netral. Menurut dia, tren popularitas ini diharapkan akan meningkatkan favorabilitasnya, yakni sentimen positif dikurangi sentimen negatif, lalu dikapitalisasi menjadi elektabilitas.

"Makanya ketika ada baliho Puan, ini kan negatif, tapi akan membuat orang jadi kenal Puan, secara popularitas naik," ujarnya.

Meski begitu, Ismail mengatakan popularitas saja tak cukup, apalagi populer lantaran hal negatif dan tak ada positifnya. Dia mengatakan perlu ada bukti kerja dan prestasi yang bisa digunakan untuk menaikkan tren positif.

Belakangan ini, baliho Puan Maharani memang mulai ramai bertebaran di sejumlah daerah. Di media sosial, baliho Puan yang salah satunya bertuliskan "Kepak Sayap Kebhinekaan" itu banyak diperbincangkan warganet. Beberapa bahkan membuat meme dari baliho tersebut.

Sebelumnya, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan partainya mencermati dengan seksama respons publik di media sosial terhadap baliho Puan. Menurut dia, ada dua kategori pemberi respons, yakni yang konsisten berseberangan dengan pihaknya dan yang sekadar iseng. "Yang positif kami terima sebagai masukan, yang negatif dan nyinyir kami yakin disaring oleh filter literasi pembaca dan masyarakat," kata Hendrawan pada Rabu, 28 Juli lalu.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Baliho Puan, Airlangga, Muhaimin, AHY: Sudah Ikuti Aturan Pemasangan Baliho?

Berita terkait

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

8 jam lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

10 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

16 jam lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

1 hari lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

1 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

1 hari lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya