Syarief Hasan: Tak Ada Kemajuan Tangani Covid-19

Jumat, 6 Agustus 2021 10:20 WIB

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan

INFO NASIONAL-Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mendesak Pemerintah untuk melakukan evaluasi yang valid dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Pasalnya, peningkatan kasus positif maupun kematian akibat Covid-19 terus meningkat dan Indonesia kini menjadi episentrum Covid-19 di Asia Tenggara, bahkan dunia.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa positif harian masih mencapai 35.867 kasus dan kematian harian mencapai 1.747 kasus pada Rabu 4 Agustus 2021. Angka tersebut semakin menambah total kasus positif Covid-19 yang mencapai 3,53 juta kasus dan total meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 100.036 kasus.

Syarief Hasan menilai, kasus harian yang semakin tinggi dan melewati positivity rate maksimal menunjukkan tidak ada kemajuan dalam menangani Pandemi Covid-19. "Pemerintah selalu mengatakan Covid-19 masih terkendali, sudah melandai, namun data menunjukkan positivity rate masih 24,1 persen nyaris lima kali lipat dari batas maksimal yang ditetapkan oleh WHO sebesar maksimal 5 persen,”ujarnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas yang adil dan proporsional. "Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat dan tetap humanis dalam pelaksanaannya. Pemerintah juga harus menyelesaikan persoalan kesehatan dan pemutusan laju penyebaran Covid-19 di atas persoalan lainnya,” kata Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga mendesak agar pelaksanaan PPKM Berlevel di berbagai wilayah dievaluasi. “Kita melihat tidak ada kemajuan yang signifikan di dalam penanganan Pandemi Covid-19, baik kasus positif maupun kematian,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia juga mendorong Pemerintah berhati-hati terhadap munculnya varian baru Covid-19. Setelah baru varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus yang ditetapkan oleh WHO. “Pelarangan masuknya WNA yang telah dilakukan Pemerintah harus benar-benar diterapkan dan pengawasan yang ketat di lapangan,” katanya.

Syarief Hasan juga mendorong agar program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. “Lewat vaksinasi, kita berusaha membentuk herd immunity sehingga penyebaran dapat ditekan. Pemerintah harus terus mengoptimalkan vaksinasi sehingga mencapai target 70 persen secara nasional dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat tentang urgensinya vaksinasi,” ujarnya.

Politisi Senior Partai Demokrat ini juga mendorong Pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak, sehingga PPKM dapat berjalan optimal karena kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi. ‘Kami dari Partai Demokrat juga akan terus ikut andil di dalam membantu masyarakat yang terdampak melalui program-program sosial, baik di tingkat pusat maupun daerah,” kata Syarief Hasan.(*)

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

5 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

6 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya