Mengenal Program Kita Jaga Kiai yang Diresmikan Ma'ruf Amin
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 5 Agustus 2021 19:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan program “Kita Jaga Kiai” pada Senin, 2 Agustus 2021 di Pondok Pesantren Asshidiqiyah Kedoya, Jakarta Barat. Program ini lahir untuk melindungi para kiai dan santri di pesantren dari penularan Covid-19.
Program ini diinisiasi oelh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama RI (Kemenag). Mengutip laman resmi Baznas, baznas.go.id, Kamis, 5 Agustus 2021, data Kemenag menujukkan sejak awal pandemi hingga 7 Juli 2021, tercatat 605 pengasuh pesantren wafat akibat Covid-19. Santri pun dilaporkan banyak yang tertular penyakit ini karena hidup di lingkungan yang sama.
Program Kita Jaga Kiai berupaya menekan laju penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. Implementasinya dengan mendukung upaya vaksinasi, memberikan paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, serta dukungan isolasi mandiri (isoman). Agenda ini menargetkan seluruh warga pesantren tanpa terkecuali, mulai dari para santri, pengurus pondok pesantren, hingga kiai dan ulama.
“Para kiai adalah garda terdepan yang paling banyak berhadapan dengan umat. Dengan mobilitasnya yang tinggi, para kiai tentu sangat mungkin menjadi pihak yang sangat riskan terdampak wabah Covid-19,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Program ini tidak hanya dilakukan di Pondok Pesantren Asshidiqiyah saja namun juga di empat tempat lainnya. Tempat-tempat itu antara lain Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, dan Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Ramdhani mengatakan sebelum program Kita Jaga Kiai, Baznas telah menciptakan berbagai upaya pengelolaan zakat untuk memberikan dukungan pada keberlangsungan dakwah para kiai dan tokoh agama. Apalagi, kata dia, pada masa pandemi seperti ini kiai dan tokoh agama memiliki kerentanan yang tinggi terinfeksi Covid-19.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca juga:
Wapres Ma'ruf Amin Minta Tak Ada Ego Kewilayahan Jabodetabek Tangani Covid-19