Arteria Dahlan Sentil Demokrat yang Persoalkan Pengecatan Pesawat Kepresidenan

Rabu, 4 Agustus 2021 14:44 WIB

Wajah baru pesawat kepresidenan Republik Indonesia membuat heboh publik. Pesawat yang kini berkelir merah-putih itu dibangun dari Boeing 737-800 BJJ-2. Pesawat ini memiliki dua mesin berjenis turbofan CFM56-7, dengan kecepatan jelajah maksimum hingga 0,785 Mach atau setara 969,3 km/jam. Instagram/adhimas_aviation

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan menyentil Partai Demokrat yang mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah putih. Dia menilai ada sindrom setelah berkuasa yang menjangkiti partai berlambang bintang mercy itu.

"Jangan sampai publik terbawa permainan politik pihak-pihak yang merasakan 'post colour syndrome' yang merupakan pelesetan dari post power syndrome," kata Arteria dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Agustus 2021.

Arteria menilai tak ada yang salah dari pengecatan ini lantaran menyesuaikan dengan warna bendera Indonesia. Menurut Arteria, warna biru pesawat kepresidenan itu seharusnya dipermasalahkan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, kata dia, sejak dulu memungkinkan saja memesan warna merah putih. "Tapi kami beradab dan berpikiran positif saja," kata Arteria.

Anggota Komisi Hukum DPR ini lantas merujuk penjelasan Menteri Sekretaris Negara Pratikno ihwal pengecatan pesawat kepresidenan menjadi merah putih.

Pekerjaan itu, kata dia, sudah direncanakan sejak 2019 dan satu paket dengan pengecatan heli kepresidenan Super Puma yang lebih dulu dilakukan. "Seperti sudah disampaikan oleh Sekretariat Negara Pak Pratik yang saya kenal seorang negarawan dan ndak main-main politik, pekerjaan ini sebenarnya sudah direncanakan pada 2019," ujar Arteria.

Advertising
Advertising

Jika menyangkut anggaran, kata Arteria, sudah ada prosedur administrasi hukum yang telah dilalui dan bahkan disetujui oleh Partai Demokrat. Ia mengatakan anggaran pengerjaan itu telah dibahas DPR dan disepakati pada 2019.

"Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya. Lah dulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak ada mempermasalahkan sedikit pun kala itu?" ucapnya.

Arteria lantas menjawab kritik yang menyatakan anggaran pengecatan seharusnya untuk membeli beras untuk rakyat. Menurut dia, justru pengetahuan si pengkritik patut dipertanyakan. Sebab, dia berdalih, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran tersebut.

Arteria Dahalan menyebutkan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan pengetatan dan penambahan anggaran program pemulihan. Anggaran penanganan Covid-19 tahun 2021 dinaikkan dari Rp 699,4 triliun menjadi Rp 744,75 triliun. Untuk bantuan sosial, lanjutnya, pemerintah menyiapkan anggaran mencapai Rp 187,84 triliun.

Ia mengatakan Kementerian Sekretariat Negara pun sudah ikut mengetatkan pinggang dan merealokasi anggaran demi memperkuat anggaran Covid-19. "Jadi dana Covid-19 sudah disiapkan oleh pemerintah dan tak diganggu. Terkecuali dana Covid-19 tak disiapkan, bolehlah ada yang marah-marah," kata legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur VI ini.

Arteria menilai masyarakat perlu waspada agar tak terjerat dengan logika yang dibangun pihak tertentu yang tak bisa menerima warna bendera partainya tak lagi identik dengan warna pesawat kepresidenan yang lama. Ia berujar, justru warna pesawat kepresidenan merah putih saat ini adalah perwujudan simbol negara sesuai warna bendera nasional Indonesia.

"Mari berhati-hati dengan yang post power syndrome. Mungkin saja ini nanti jadinya post colour syndrome hanya karena tak bisa menerima bahwa warna pesawat kepresidenan tak lagi sama dengan warna bendera partainya," kata Arteria.

Kepada pihak tertentu yang mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan tersebut, Arteria mengimbuhkan, rakyat menghargai kerja dan bukan tampilan pencitraan dan warna. Ia menyarankan semua pihak ikut prihatin dan gotong royong membantu rakyat di tengah pandemi.

Jika tak mau bekerja, kata Arteria, setidaknya pihak-pihak tersebut tak membuat keruh situasi dan menurunkan optimisme rakyat menghadapi pandemi. Dia menilai cara-cara populis mengatasnamakan rakyat itu tak akan efektif.

Partai Demokrat sebelumnya mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah putih. Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai pemerintah tak memiliki prioritas sehingga melakukan proyek cat ulang yang memakan biaya hingga Rp 2 miliar tersebut.

Selain dari Partai Demokrat, cat ulang pesawat kepresidenan ini juga menuai kritik dari warganet di media sosial. Pengamat penerbangan Alvin Lie lewat akun media sosial pribadinya menilai pemerintah justru menghamburkan uang dengan proyek tersebut.

Menurut Alvin, biaya yang dikeluarkan untuk pesawat kepresidenan tipe B737-800 antara US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu, kurang lebih Rp 1,4-2,1 miliar. "Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan," tulis Alvin dalam akun @alvinlie21.

Berita terkait

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

2 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

3 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

6 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

6 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

7 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

7 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

7 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

10 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya