Daftar Obat Terapi Covid-19 Baru Usulan Organisasi Profesi, Tak Ada Oseltamivir

Senin, 2 Agustus 2021 16:10 WIB

Petugas menyiapkan obat Covid-19 di gudang instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kamis, 15 Juli 2021. Mulai hari ini, Pemerintah Pusat resmi membagikan sebanyak 300.000 paket obat Covid-19 gratis berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan telah meminta tolong lima organisasi profesi kedokteran untuk mengkaji protokol penanganan Covid yang lebih sesuai dengan varian delta. Salah satunya adalah merevisi daftar obat terapi Covid-19.

Budi mengatakan hal ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo ihwal penanganan medis bagi pasien Covid-19.

"Mereka sudah mengajukan tata laksana baru yang memang lebih sesuai dengan mutasi delta, komposisi obat-obatan yang dibutuhkan juga agak berubah sedikit," kata Budi dalam konferensi pers, Senin, 2 Agustus 2021.

Dalam tata laksana terapi Covid-19 yang baru, organisasi profesi tak lagi menyertakan oseltamivir dalam daftar obat-obatan bagi pasien. Adapun dalam protokol sebelumnya, oseltamivir tercantum sebagai obat bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Beberapa obat dan multivitamin yang masih dianjurkan untuk terapi pasien Covid-19 di antaranya vitamin C, D, dan/atau obat-obat suportif untuk pasien tanpa gejala; vitamin C, D, favipiravir, pengobatan simtomatis, dan obat-obat suportif untuk pasien ringan; kemudian vitamin C, D, favipiravir atau remdesivir, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP, pengobatan simtomatis, dan pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada untuk gejala sedang.

Advertising
Advertising

Sedangkan untuk pasien berat atau kritis, terapinya menggunakan vitamin C, B1, D, favipiracir atau remdesivir, kortikosteroid, anti IL-6 (tocilizumab/sarilumab), pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP, dan terapi tatalaksana syok bila terjadi. Selain oseltamivir, daftar obat yang dikeluarkan dalam tata laksana yang baru ini ialah azitromisin.

Oseltamivir sempat menjadi perhatian lantaran Presiden Joko Widodo menyebut nama obat tersebut saat blusukan ke apotek di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ketika itu, epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengkritik Presiden lantaran oseltamivir merupakan obat keras yang juga sudah tak direkomendasikan oleh organisasi profesi.

Budi Gunadi mengatakan kebutuhan obat memang sempat meningkat pesat sejak 1 Juni 2021. Dia mengatakan, kelangkaan obat terjadi akibat selisih waktu antara naiknya kebutuhan dan kecepatan produksi, mulai dari proses mendatangkan bahan baku, memproduksi obat, hingga distribusi ke apotek-apotek.

"Dari mulai produksi, dari impor (bahan baku), proses, sampai distribusi ke apotek butuh waktu empat sampai enam minggu. Ini yang menyebabkan kemarin saat wave ini masuk kita tidak siap langsung dengan obat-obatannya," ujarnya.

Meski begitu, Budi mengatakan Kementerian Kesehatan telah beberapa kali berbicara dengan Gabungan Pengusaha Farmasi ihwal kebutuhan obat-obatan ini. Dia mengatakan, GP Farmasi akan memproduksi obat-obatan yang diperlukan untuk terapi Covid-19. "Sekarang sudah mulai hasil produksi di dalam negeri dari teman-teman GP Farmasi dan beberapa obat dari impor," kata Budi.

Beberapa obat impor yang akan masuk yakni remdesivir, tocilizumab 400mg/20ml, dan IVIg 5% 50mg. Kemenkes pun memantau stok obat untuk bulan keperluan sepanjang Agustus.

Selain itu, Budi melanjutkan, Kemenkes bekerja sama dengan rumah sakit melakukan uji klinis terapi beberapa obat baru. Dia berharap obat-obatan baru itu dapat mengurangi tekanan kebutuhan obat impor yang harganya mahal.

"Sehingga variasi dari tata laksana uji klinis perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit semakin kaya, semakin sophisticated, advance, dan dekat perbedaan kualitas treatment-nya dengan yang dilakukan di rumah sakit negara-negara maju," ujarnya soal obat terapi Covid-19.

Baca juga: Pandu Riono Minta Pemerintah Setop Distribusi Obat Terapi Covid-19 ke Pasien Isolasi Mandiri

Berita terkait

Komisi IX DPR Dukung Program Skrining Kesehatan Gratis Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Komisi IX DPR Dukung Program Skrining Kesehatan Gratis Pemerintahan Prabowo

Salah satu program quick win pemerintahan Prabowo di bidang kesehatan adalah skrining kesehatan gratis. Jadi kado dari negara untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Komisi IX DPR akan Panggil Menkes Buntut Laporan KTKI soal PHK Sepihak

8 hari lalu

Komisi IX DPR akan Panggil Menkes Buntut Laporan KTKI soal PHK Sepihak

DPR akan panggil Menteri Kesehatan untuk memberikan keterangan soal dugaan PHK sepihak anggota KTKI dan maladministrasi proses seleksi pimpinan KKI.

Baca Selengkapnya

Tiga Pesan Prabowo untuk Menkes Budi Gunadi Sadikin

12 hari lalu

Tiga Pesan Prabowo untuk Menkes Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan tiga pesan Presiden Prabowo di bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Satu Dekade Pemerintahan Jokowi, Penanganan Stunting Dinilai Masih Setengah Hati

16 hari lalu

Satu Dekade Pemerintahan Jokowi, Penanganan Stunting Dinilai Masih Setengah Hati

Menurut Betta, meski prevalensi stunting menurun dalam satu dekade pemerintahan Jokowi, jumlahnya cenderung lamban.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Beri Sinyal Bakal Jadi Menteri Kesehatan di Kabinet Prabowo

21 hari lalu

Budi Gunadi Beri Sinyal Bakal Jadi Menteri Kesehatan di Kabinet Prabowo

Budi Gunadi Sadikin memberi sinyal akan kembali menduduki kursi Menteri Kesehatan

Baca Selengkapnya

Kasus PPDS Undip: Polisi Periksa 34 Saksi, Menkes Dilaporkan sampai Dekan Akui Ada Perundungan

49 hari lalu

Kasus PPDS Undip: Polisi Periksa 34 Saksi, Menkes Dilaporkan sampai Dekan Akui Ada Perundungan

Polda telah meminta keterangan 34 saksi dalam penyelidikan kasus dugaan perundungan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Undip.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Kasus Bullying PPDS Undip: Sejumlah Mahasiswa Diperiksa, Menkes Heran Dilaporkan

50 hari lalu

Babak Baru Kasus Bullying PPDS Undip: Sejumlah Mahasiswa Diperiksa, Menkes Heran Dilaporkan

Tim hukum Undip memberikan pendampingan ke sejumlah mahasiswa PPDS yang dimintai keterangan polisi soal kasus bullying.

Baca Selengkapnya

Menkes Budi Gunadi Heran Dilaporkan Sebarkan Hoaks Perundungan PPDS yang Telah Diakui Undip

50 hari lalu

Menkes Budi Gunadi Heran Dilaporkan Sebarkan Hoaks Perundungan PPDS yang Telah Diakui Undip

Menkes Budi Gunadi menyatakan segara praktik perundungan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) harus diakhiri dan tak usah ditutup-tutupi.

Baca Selengkapnya

Menkes Dilaporkan ke Bareskrim Soal Hoaks PPDS Undip, Kemenkes: Ada Upaya Menutupi Investigasi

53 hari lalu

Menkes Dilaporkan ke Bareskrim Soal Hoaks PPDS Undip, Kemenkes: Ada Upaya Menutupi Investigasi

Komite Solidaritas Profesi dan Satuan Anti Kebohongan yang melaporkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal hoaks PPDS Undip ke Bareskrim.

Baca Selengkapnya

Komite Solidaritas Profesi Ungkap 4 Kebohongan yang Disebarkan Menkes Soal PPDS Undip

54 hari lalu

Komite Solidaritas Profesi Ungkap 4 Kebohongan yang Disebarkan Menkes Soal PPDS Undip

Komite Solidaritas Profesi melaporkan Menkes Budi Gunadi Sadikin ke Bareskrim karena menyebarkan berita bohong soal PPDS Undip.

Baca Selengkapnya