Kemenkes Ungkap Alasan Vaksinasi Covid-19 Masih Belum Maksimal

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 2 Agustus 2021 11:12 WIB

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 pada santri di Pesantren Ummul Quro, Tangerang Selatan, Banten, Ahad, 1 Agustus 2021. Badan Intelijen Negara (BIN) bersama dengan Kantor Kemenag Tangerang Selatan melakukan Vaksinasi Covid-19 kepada sekitar 500 santri di Pesantren Ummul Quro. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan masih ada sejumlah kendala yang membuat vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum berjalan maksimal. Meski begitu, ia menjamin stok vaksin Covid-19 yang dimiliki pemerintah Indonesia sudah mencukupi.

"Jumlah vaksin yang tersedia dan dibutuhkan sebanyak 426 juta dosis, dikirimkan dari produsen secara bertahap sampai dengan Desember 2021," kata Nadia saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Agustus 2021.

Nadia mengatakan hambatan yang ditemui Kemenkes dalam proses vaksinasi, salah satunya adalah adanya perubahan sejak 1 Juli, yang membuat semua warga di atas usia 12 tahun akan mendapat vaksinasi. Karena tak semua orang dapat divaksin dalam waktu yang bersamaan, Nadia mengatakan prosesnya menjadi tersendat.

Selain itu, ia juga menyebut adanya keterbatasan jumlah produksi Vaksin Sinovac yang dibuat oleh Bio Farma, yang dalam 1 mg kurang dari 3 juta. Hal ini ikut menjadi kendala.

Pemerintah sendiri per Agustus ini telah menargetkan 2 juta dosis vaksin per harinya. Untuk mencapai tujuan itu, ia mengatakan Indonesia akan terus kedatangan vaksin-vaksin dari berbagai sumber.

"Jumlah vaksin yang akan kita terima di Agustus 45 juta dosis dan terus meningkat hingga Oktober sampai Desember 70-80 juta dosis," kata Siti.

Advertising
Advertising

Ia juga dalam proses vaksinasinya, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak mulai dari TNI/Polri, swasta, ormas, tokoh keagamaan, hingga akademisi. Dengan adanya hal ini, Kemenkes berharap sentra vaksinasi Covid-19 termasuk pos vaksin Covid-19 keliling akan semakin banyak. "Saat ini jumlah vaksinatornya sendiri sudah mencapai 155 ribu," kata Nadia.

Baca juga: Vaksin Jadi Moderna dan AstraZeneca Tiba, Muhadjir Yakin Stok Vaksin Aman

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

23 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya