Kenali Warna Baret 3 Matra TNI, Ada yang Terilhami Selendang Nyi Roro Kidul

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 Juli 2021 14:36 WIB

Dua prajurit Korps Marinir TNI AL saling mengoleskan pasta gigi ke wajah sebelum ikut menenangkan massa aksi 22 Mei di Jalan Brigjen Katamso, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menjalankan tugasnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibagi dalam 3 matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Hal yang membedakannya yaitu, warna baret TNI. Setiap prajurit akan memiliki baret sesuai matra mana ia bertugas. Selain itu, setiap matra TNI memiliki pasukan khusus dan memiliki warna baret tersendiri.

Untuk mendapatkan baret TNI yang digunakan seorang anggota TNI juga sering disebut dengan istilah pembaretan. Untuk mendapatkannya, setiap prajurit harus memiliki keahlian dalam bertempur dan keterampilan lainnya. Tidak heran jika baret ini menjadi suatu kebanggan bagi setiap prajurit.

Baret Hijau
Baret ini digunakan untuk salah satu pasukan TNI AD (Angkatan Darat), Kostrad (Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat). Selain bewarna hijau, baret ini memiliki lambang Cakra Sapta Agni atau lambang satuan khusus ini sendiri. lambang tersebut untuk membedakan antara pasukan Kostrad dengan pasukan Infanteri dan Mabesad yang juga mengenakan baret bewarna hijau.

Baret Hitam
Baret ini digunakan untuk pasukan kavaleri yang biasanya membawa kendaraan lapis baja seperti, tank dan mobil panser. Pasukan ini berada di bawah Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal. Selain itu, baret hitam untuk pasukan kavaleri ini terdapat lambang Tri Daya Cakti. Lambang tersebut untuk membedakannya dengan TNI yang bertugas di Mabes (Markas Besar) TNI.

Baret Jingga
Korps Pasukan Khas atau Kopaskhas merupakan pasukan elite yang berasal dari satuan TNI AU (Angkatan Udara) dan menggunakan baret bewarna jingga. Menukil dari kanal tni-au.mil.id, penggunaan baret ini dilatarbelakangi saat operasi penerjunan payung pertama oleh 13 personel Angkatan Udara Republik Indonesia pada hari Jumat tanggal 17 Oktober 1947 di Sambi Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Advertising
Advertising

Warna jingga pada Baret Paskhas bermakna bahwa para prajurit Paskhas mempunyai jiwa keberanian dan jiwa kerelaan berkorban yang tinggi didukung dengan keteguhan hati yang mantap.

Baret Ungu
Baret ini digunakan oleh korps marinir dari TNI AL (Angkatan Laut). Menukil kanal militer.id, alasan digunakannya baret tersebut terinspirasi dari tokoh mitologi Jawa, Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul memiliki selendang bewarna ungu yang dianggap ampuh dalam memberi pengamanan serta perlindungan bagi negara. Selain itu, warna ungu juga terinspirasi dari bunga bougenville yang melambangkan sebuah pengabdian seorang prajurit Korps Marinir.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Selain Brigjen Faridah Faisal Berikut Jenderal Perempuan TNI AD Lainnya

Berita terkait

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

16 jam lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

20 jam lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

20 jam lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

3 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya