Pengakuan Eksistensi Suku Andio di Ultah Kabupaten Banggai ke-61
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 19 Juli 2021 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah belum lama ini, Amirudin Tamoreka selaku Bupati Banggai menegaskan kembali eksistensi Suku Andio yang terletak di wilayah Kecamatan Masama dan Lamala, pada 10 Juli lalu.
“Jika sebelumnya kita mengenal ada tiga suku, Banggai, Balantak, dan Saluan (Babasal). Maka mulai saat ini, ada satu suku lagi, yakni Suku Andio, sehingga menjadi Babasalan," ujar Amirudin.
"Suku Andio merupakan salah satu suku minoritas yang berada dilembah gunung tompotika yang kini mendiami lembah Masama tepatnya di wilayah kecamatan Masama kabupaten Banggai Sulawesi Tengah," ujar seorang warga Suku Andio, Norma Anggo yang juga Guru MTsN 2 Banggai, Desa Tangeban, Kecamatan Masama.
Suku Andio yang menjadi minoritas disebabkan keberadaannya yang hanya terdapat di dua desa yaitu, Tangeban dan Taugi. Kedua desa tersebut terletak di Kecamatan Masama yang terdiri dari 14 desa. Jika tersebar di wilayah lain, terjadi karena perkawinan dan masyarakat Suku Andio yang bekerja di luar daerah tersebut.
Wilayah adat Suku Andio terbentang dari Lomba hingga Sinsiok di Bantayan. Keberadaan Suku Andio mulai dikenal sejak pecahnya Kerajaan Tompotika pada 1580 lalu. Sedangkan penamaan ‘Andio’ diambil dari nama seorang pemuda yang memiliki sikap santun, kritis, cerdas dan Bijak.
Karena pemuda tersebut terkenal pandai dan santun dalam bertutur kata, sehingga bahasa yang digunakannya dijadikan menjadi bahasa resmi Suku Andio yang disebut dengan, Bahasa Andio. Selain menggunakan Bahasa Andio, masyarakat suku ini juga paham dengan bahasa dari suku lainnya seperti Balantak dan Saluan.
Terkait penegasan eksistensi Suku Andio pada HUT Kabupaten Banggai ke-61, Kepala Suku Andio atau yang dikenal dengan Bossano, Rahmat Djalil, memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Banggai karena sudah mengakui keberadaan Suku Andio.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Perairan Banggai Brother's Surga Memancing di Sudut Sulteng