Luhut: Kita Tak Berharap 100 Ribu Kasus, tapi Sudah Dirancang Kalau Terjadi

Reporter

Friski Riana

Kamis, 15 Juli 2021 11:33 WIB

Pada 2016, Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menjadi pengganti sementara Menteri ESDM, Arcandra Tahar yang diberhentikan dengan hormat. Arcandra diberhentikan karena memiliki dua kewarganegaraan. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa pemerintah sudah merancang skenario terburuk jika kasus positif Covid-19 mencapai 100 ribu orang per hari.

“Kita tidak berharap 100 ribu, tapi sudah dirancang kalau terjadi ke sana,” kata Luhut dalam konferensi pers, Kamis, 15 Juli 2021.

Per 14 Juli 2021, kasus Covid-19 mencapai angka tertinggi dengan 54.517 orang dalam sehari. Sehingga, pemerintah menjalankan skenario terburuk untuk kasus yang mencapai 60 ribu orang sehari.

Luhut tak menjelaskan secara rinci mengenai skenario jika kasus mencapai 100 ribu orang. Namun, ia memaparkan respons kesehatan yang saat ini dijalankan dengan skenario 60 ribu orang terinfeksi dalam sehari.

1. Percepatan Vaksinasi

Advertising
Advertising

Luhut menyebut Indonesia telah mengamankan stok vaksin sebesar 480,7 juta. Pada Juli ini, pemerintah menargetkan vaksinasi rata-rata 1 juta per hari.

2. Penambahan Kapasitas Tempat Tidur RS

Luhut menjelaskan, pemenuhan kebutuhan tempat tidur tersebut berupa menyiapkan 900 tempat tidur di Asrama Haji Pondok Gede, 150 ICU di Gedung Arafah. Pembangunan RS Tanjung Duren dengan 500 tempat tidur untuk perawatan gejala sedang-berat.

Kemudian peningkatan kapasitas rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan TNI/Polri untuk melayani pasien Covid-19 dengan penambahan lebih dari 2.000 tempat tidur di Jawa Bali. Pemanfaatan diklat dan wisma yang dimiliki berbagai kementerian dan lembaga untuk tempat isolasi, dan penggunaan RS dan fasilitas yang dimiliki TNI dan Polri.

“Menurut saya tempat tidur RS kalau kita bisa bertahan terus dengan sekarang, karena kita sudah masuk pada worst case scenario yang sudah kami duga kita akan naik di atas, ya kita berharap jangan lebih daripada 60 ribu, karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi,” ujarnya.

3. Penambahan Tenaga Kesehatan

Luhut menyampaikan ada 20 ribu lebih perawat yang akan dilatih dalam beberapa hari, baru dipekerjakan. Ia memastikan semua administrasi, seperti tempat istirahat sudah disiapkan pemerintah. Selain itu, tenaga dokter juga akan direkrut sebanyak 2.000 orang yang baru lulus dan akan dilatih. “Semua data menunjukkan kami on the right track,” kata dia.

4. Pemenuhan Kebutuhan Obat-obatan

Luhut mengatakan, pemerintah mendorong komitmen industri dalam dan luar negeri dalam pemenuhan suplai obat terapi Covid-19. Misalnya, Tocilizumab dan IVIg dengan cara mendorong produsen global untuk memprioritaskan suplainya ke Indoneisa, dan alternatif tambahan suplai dari Cina melalui jalur special access scheme (SAS) serta donasi.

Obat lainnya adalah Remdesivir dengan mendorong penambahan kuota produk impor dari India, Bangladesh, Mesir, dan Cina. Kemudian Favipiravir dengan percepatan dan penambahan produksi dalam negeri.

5. Pembagian Gratis Paket Obat

Pemerintah akan membagikan 300 ribu paket obat Covid-19 untuk pasien gejala ringan dan tanpa gejala. Komposisinya, 10 persen paket OTG, 60 persen paket gejala demam dan anosmia, 30 persen paket gejala ringan demam dan batuk.

6. Penambahan Kapasitas Oksigen

Luhut mengatakan pemerintah akan merealokasi produksi oksigen untuk industri 90-100 persen difokuskan ke medis. Kemudian alih guna isotank industri untuk oksigen cair di RS. Untuk isotank ini, pemerintah sedang berupaya meminta bantuan dari Singapura, Cina, dan Uni Emirat Arab.

Kemudian membangkitkan pabrik oksigen yang sudah mati di Cilegon dengan kapasitas 100 ton, mencari pasokan dari industri non produsen oksigen, dan melakukan impor dan bantuan internasional.

7. Penggunaan Oksigen Konsentrator

Oksigen konsentrator ini diperuntukkan bagi pasien rawat isolasi. Oksigen konsentrator dapat menghisap oksigen dari lingkungan sekitar dan menghasilkan oksigen murni lebih dari 90 persen yang dapat disalurkan untuk membantu pasien yang alami kesulitan napas.

Menurut Luhut, dengan melakukan substitusi penggunaan tabung oksigen menjadi oksigen konsentrator, maka suplai oksigen cair dapat difokuskan untuk pasien rawat intensif yang menggunakan ventilator dan high flow nasal canule (kebutuhan oksigen 60 liter per menit).

8. Penerimaan Bantuan dari Dunia Internasional

Negara seperi Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, Cina, Australia, dan Amerika turut memberikan bantuan berupa vaksin dan alat kesehatan.

9. Donasi Pihak Swasta untuk Kebutuhan Medis

Pemerintah juga menerima bantuan dari pihak swasta. Luhut mengatakan sumbangan tersebut ada yang diminta pemerintah, ada juga yang tidak. “Kami tidak menerima sumbangan dana uang, kalau mau nyumbang ini listnya. Ada yang datang dari dalam negeri, luar negeri,” kata dia

10. Program Bantuan Beras

Pemerintah akan membagikan 11 ribu ton berat, dengan alokasi 10 kilogram untuk 1 KK sebagai bantuan se-Jawa dan Bali selama PPKM Darurat. Penyalur dilakukan paling lambang pekan kedua Juli.

Target penerima bantuan ini adalah pekerja harian dan informasi, terutama di daerah padat penduduk yang terkena dampak PPKM Darurat. Distribusi bantuan ini diatur TNI/Polri agar jangan sampai menimbulkan kerumunan.

FRISKI RIANA

Baca juga: 3 Indikator yang Dipakai Luhut Melihat Penurunan Mobilitas saat PPKM Darurat

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

8 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

9 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

13 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

13 jam lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

14 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

19 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

21 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya