Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Berdoa Memohon Bebas dari Pandemi Covid-19
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Amirullah
Minggu, 11 Juli 2021 15:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat berdoa dan mengheningkan cipta sejenak, memohon kepada Tuhan YME agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Ajakan ini disampaikan Jokowi dalam acara doa bersama secara daring dengan tajuk #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia yang digelar Kementerian Agama siang ini.
"Dari rumah masing-masing, mari kita tundukkan kepala, mengheningkan cipta, doa dari rumah, kita panjatkan dan berikhtiar agar ujian pandemi ini segera berakhir," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Ahad, 11 Juli 2021.
Dalam menghadapi situasi sulit ini, ujar Jokowi, selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah, juga wajib melakukan ikhtiar batiniah dengan memanjatkan doa memohon pertolongan Tuhan YME agar dunia segera terbebas dari pandemi.
Presiden Jokowi atas nama pribadi dan pemerintah serta negara juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada semua korban pandemi yang telah meninggal. "Kita doakan juga semoga semua saudara dan saudari kita yang terpapar Covid-19 segera diberikan pulih kembali".
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, #PrayFromHome merupakan kelanjutan dari acara Hening Cipta Indonesia. Rangkaian acara ini merupakan ikhtiar batin untuk menyempurnakan upaya lahir yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam menangani pandemi ini.
Acara ini diharapkan mampu menggerakkan kesadaran bersama seluruh lapisan masyarakat untuk terus mendoakan negeri ini. "Kita sangat optimis pandemi berlalu. Doa-doa yang dipanjatkan masyarakat Indonesia semakin meneguhkan optimisme ini,” ujar Menag Yaqut.
Doa bersama ini akan dilakukan secara daring. Pembacaan doa disampaikan oleh enam pemimpin tokoh agama, yakni; KH Quraish Shihab (Islam), Pendeta Lipius Biniluk (Protestan), Kardinal Suharyo (Katolik), I Nengah Dana (Hindu), Bhante Pannyavaro (Buddha), dan Xs. Budi Tanuwibawa (Konghucu).
Panitia menyiapkan undangan daring melalui zoom untuk ribuan peserta. Sementara masyarakat umum dapat mengikuti kegiatan ini melalui siaran media sosial Kementerian Agama, serta sejumlah televisi, radio, dan media online.