IDI Sebut Ada 3.000 Mahasiswa Kedokteran yang Bisa Jadi Nakes Covid-19

Reporter

M Rosseno Aji

Sabtu, 10 Juli 2021 15:02 WIB

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia menyatakan ada sekitar 3.000 mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang bisa dilibatkan untuk menangani pasien Covid-19. Mereka adalah dokter yang sudah menyelesaikan pendidikan, namun belum menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter.

“Mereka dokter yang terkendala melakukan uji kompetensi, jumlahnya sekitar tiga ribuan,” kata Wakil Ketua Pengurus Besar IDI, Slamet Budiarto, saat dihubungi, Sabtu, 10 Juli 2021.

Slamet mengatakan IDI setuju dengan rencana Kementerian Kesehatan untuk melibatkan mahasiswa tingkat akhir kedokteran tersebut. Dia bilang mahasiswa tingkat akhir itu sudah memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai untuk menangani pasien. Terlebih, kata dia, kondisi pandemi Covid-19 sedang genting, sehingga dibutuhkan tambahan tenaga kesehatan.

Sebelumnya, pemerintah akan melibatkan mahasiswa tingkat akhir jurusan kedokteran dan calon perawat untuk menangani pasien Covid-19. Calon dokter dan perawat akan mulai dilibatkan seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini.

“Menteri Kesehatan akan segera melakukan mobilisasi SDM untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran tingkat akhir dan calon perawat akan dilibatkan untuk membantu situasi darurat ini,” kata juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi, Dedy Permadi dalam konferensi pers harian PPKM Darurat, Jumat, 9 Juli 2021.

Advertising
Advertising

Jumlah pasien Covid-19 mengalami peningkatan signifikan beberapa pekan setelah perayaan Idul Fitri 2021 namun tenaga kesehatan berkurang karena banyak yang terpapar. Selama empat hari berturut-turut, jumlah orang yang terinfeksi virus tersebut ada di atas 30 ribu orang. Rekor penambahan jumlah kasus terjadi pada 8 Juli 2021 dengan total 38.391 orang dinyatakan positif Covid-19.

Baca: Terkini Nasional: HET Obat Diatur Ulang dan Pemenuhan Oksigen Lewat Konversi Gas

Berita terkait

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

18 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya