Pesona Kampung Kayutangan, Daya Tarik Wisata Kota Malang

Jumat, 9 Juli 2021 19:14 WIB

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang

INFO NASIONAL – Berwisata ke Kota Malang tak lengkap rasanya kalaubelummerasakan napak tilas sejarah yang melekat pada Kampoeng Heritage Kajoetangan atau dikenal sebagai Kampung Kayutangan. Berada di pusat Kota Malang, Kampung Kayutangan ditetapkan menjadi warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang sejak 22 April 2018.

Kampung ini memilikiciri khas deretan rumah berarsitektur kolonial Belanda denganbangunan yang masih asli dan terjaga. Kampung Kayutangan kini menjadi salah satu tujuan andalan wisata Malang heritage. Terutama bagi mereka penyuka dan pegiat sejarah. Atau sekedar berburu lokasi foto dengan konsep klasik.Ada tiga akses masukmenuju Kampung Heritage Kayutangan. Bisa dari koridor Talun di Jalan Arif Rahman Hakim serta dua akses lainnya dari koridor Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat. Di tiap akses masuk pengunjung dikenai biaya Rp 5 ribu per orang.

Catatan sejarah menyebutkan, Kampung Kayutangan berdiri sejak abad XII Masehi atau masa Hindu-Budha. Disebut-sebutK ampoeng Taloon (Talun) dan Hutan Patang Tangan sebagai cikal bakal Kampung Kayutangan. Hal ini disebutkan pada Ukir Negara (Desa Taloon sebagai Desa Sima), Kitab Pararaton (hutan Patang Tangan sebagai tempat pelarian Ken Angrok) dan dalam Kitab Nagarakertagama (hutan di sekitar desa kuno Malang sebagai areal pemburuan).

Pada masa Kolonial dan perkembangan Islam sekitar tahun 1800-an, Kampung Kayutangan mulai menjadi tempatt inggal keturunan Bangsa Eropa. Mereka mendirikan rumah-rumah di kawasan Celaket, Kayutangan, Klojen Kidul dan Temenggungan. Kawasan tersebut berada dalam pengawasan Pangeran Honggo Koesumo sekaligus menjadi tempat siar/penyebaran agama Islam atas perintah Bupati Malang I.

Advertising
Advertising

Setelah adanya pembangunan jalan poros Celaket-Kayutangan dan pembuatan Alon-alon Regent Malang II, lambat laun Malang menjadi kota manusia, masyarakat yang tinggal beragam mulai penduduk pribumi setempat, orang Belanda, serta penduduk Timur Asing (Arab, China, dan lainnya). Masyarakat inilah yang membuat pola pemukiman di Malang sampai tahun 1900-an.

Selanjutnya, sejak Kota Malang ditetapkan sebagai Kotapraja pada 1 April 1914, kawasan Kayutangan menjadi sentra perkantoran dan pertokoan. Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, para pegawai kantor, pegawai pemerintahan, serta pegawai toko mendirikan rumah-rumah di belakang kantor-kantor tersebut sampai sekarang. Tempat inilah yang disebut Kampung Kayutangan.

Kampung Kayutangan juga menjadi saksi pada masa kemerdekaan Indonesia. Pada 1955 dilakukan nasionalisasi terhadap bangunan-bangunan bekas milik Belanda. Perkembangan rumah sangat pesat, tidak lagi menggunakan arsitektur Belanda, tapi banyak bermunculan tipe rumah jengki dan rumah limas sebagai khas rumah Malangan.

Setelah ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage), kawasan Kayutangan yang berada di Jl. Jend. Basuki Rahmat ini sebagai Ibu Kota Heritage Kota Malang oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada Jumat 30 Agustus 2019.

Pemilihan Kayutangan sebagai Ibu Kota Heritage adalah karena di kawasan ini masih terdapat bangunan-bangunan kuno peninggalan masa lalu. Hal ini menjadi daya tarik yang memperkuat sektor ekonomi kreatif yang sedang digenjot oleh Pemkot Malang. “Disini sudah Kampung Heritage yang menguatkan posisi Kayutangan sebagai Ibu Kota Heritage. Ke depan kita akan kembangkan hal ini,” kata Sutiaji.

Saat ini di Kampung Kayutangan memiliki 23 spot rumah yang bernuansa heritage. Selain menghadirkan visual yang memanjakan mata melalui desain arsitektur yang sebagian besar dipertahankan keasliannya, ada cerita-cerita khusus di sana. Beberapa di antaranya yang menarik, yakni Rumah Namsin, Rumah Jengki, Rumah 1870, Rumah Jamu, Rumah Cerobong, dan Gubug Ningrat.

Selain bangunan tersebut, masih ada bangunan-bangunan yang memiliki cerita di balik setiap ikonik gaya arsitektur dengan bentuk, struktur dan ornamen yang natural membingkai estetika bangunan tua yang masih terawat keasliannya. Di antaranya Tangga Seribu, AEO Photografi dan Galeri Antik, Makam Eyang Honggo, dan Griya Moeziek. (*)

Berita terkait

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

8 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

10 jam lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Resmikan Gedung Baru The Gade Tower

10 jam lalu

PT Pegadaian Resmikan Gedung Baru The Gade Tower

PT Pegadaian meresmikan gedung barunya yang dinamakan The Gade Tower, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

11 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Implementasi ESG Telkomsel Tingkatkan Literasi Digital ke Lebih dari 1.000 Pelajar dan Guru di Indonesia

11 jam lalu

Implementasi ESG Telkomsel Tingkatkan Literasi Digital ke Lebih dari 1.000 Pelajar dan Guru di Indonesia

Telkomsel berhasil membangun kesadaran literasi digital bagi lebih dari 1.000 pelajar dan guru di Indonesia dengan memberikan berbagai pelatihan.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

12 jam lalu

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

13 jam lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

14 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

15 jam lalu

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

15 jam lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya