Pasien Isolasi Mandiri Ingin Dapat Obat Gratis via Telemedicine, Ini Caranya

Kamis, 8 Juli 2021 10:55 WIB

Anggota satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Polisi menggantungkan makanan di pagar rumah warga yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa 22 Juni 2021. Pemerintah setempat menerapkan isolasi mandiri Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro dikarenakan 37 warga Jalan Warakas 5 Gang 6 RT 007 RW 09, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara terkonfrimasi positif COVID-19 setelah menghadiri pesta pernikahan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyediakan fasilitas perawatan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah melalui telemedicine. Layanan telemedicine ini menyediakan fasilitas konsultasi dokter hingga pengiriman obat gratis. Untuk sementara, layanan ini baru bisa digunakan di DKI Jakarta.

Juru bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan mulanya pasien harus tes PCR atau swab antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.

Jika hasilnya positif, lab akan melaporkan ke database kasus positif Covid-19 di Kemenkes. Kemudian, pasien akan menerima WhatsApp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis. “Jadi hasilnya lab yang sudah terafiliasi dan nanti dapat notifikasi,” kata Nadia kepada Tempo, Rabu, 7 Juli 2021.

Selanjutnya, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 platform layanan telemedicine secara gratis. Caranya, dengan klink link yang terdapat dalam pesan WhatsApp Kemenkes RI dan memasukan koder voucher di aplikasi yang dipilih.

Adapun 11 platform telemedicine itu antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.

Advertising
Advertising

Langkah berikutnya, konsultasi secara daring. Dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan kondisi pasien. Jika pasien masuk dalam kategori yang dapat melakukan isoman, obat dapat ditebus gratis.

Untuk menebus resep obat gratis dari Kemenkes, pasien harus mengirim pesan WhatsApp ke salah satu gerai apotek Kimia Farma. Berikut nomor kontak WhatsApp apotek Kimia Farma yang berada di DKI.

-Jakarta Timur: wa.me/628112223049

-Jakarta Utara: wa.me/628112221832

-Jakarta Pusat: wa.me/6287877241590

-Jakarta Selatan: wa.me/62895324874355

-Jakarta Barat: wa.me/6287877241405

Selanjutnya, pasien harus mengirimkan resep digital (PDF atau screen capture) yang dikeluarkan dari platform telemedicine, KTP, dan alamat pengiriman ke nomor WhatsApp Kimia Farma yang dituju.

Obat dan vitamin akan ditanggung oleh Kemenkes sesuai ketentuan. Misalnya, Paket A untuk pasien tanpa gejala akan mendapatkan multivitamin C, D, E, Zinc dengan jumlah 10.

Paket B untuk pasien gejala ringan mendapatkan multivitamin (10), Azitromisin 500 mg (5), Oseltamivir 75 mg (14), dan parasetamol tab 500 mg (10).

Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan jasa pengiriman Sicepat untuk mengambil obat dan vitamin dari apotek Kimia Farma, dan mengirimkannya ke alamat pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri.

Baca juga: Ini Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk Isolasi Mandiri

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

12 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

12 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

39 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

40 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

59 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya