Catatan Hati Anak Kos Selama PPKM Darurat Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Juli 2021 08:25 WIB

Akses menuju kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tutup di masa PPKM Darurat pada Selasa, 6 Juli 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) diberlakukan dari tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 di wilayah Jawa dan Bali. Salah satu wilayahnya meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Daerah yang dikenal dengan kota pelajar karena memiliki banyak perguruan tinggi. Tak bisa dipungkiri jika masih ada mahasiswa yang merantau jauh dari keluarga di tempat perantauan untuk menyelesaikan studinya. Dengan adanya PPKM Darurat Yogyakarta, mereka pun turut terdampak.

Pemberlakuan pembatasan di setiap kegiatan mulai dari mobilitas hingga mencari makan yang semakin sulit. Syawadina Endi Millenia, mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan UGM asal Lombok, mengakui kesulitan dalam mencari jalan alternatif ketika terjadi penyekatan jalan di beberapa titik. “Sulit mencari jalan lain kalau ada penutupan jalan, terlebih masih belum familiar dengan aturan lalu lintas di Yogyakarta,” ujar mahasiswi yang biasa dipanggil Syendi ini.

Selain kesulitan dalam hal mobilisasi, ia juga menuturkan bahwa toko-toko dan tempat makan menjadi cepat tutup. Padahal, ia memiliki kecenderungan untuk keluar malam yang mengharuskannya untuk mengatur jadwal kembali. Hal ini selaras dengan pernyataan Tegar Satria Yudha Leksana mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UNY. Ia menyatakan sebagai anak kos yang cukup sering makan di luar dan memiliki kebiasaan untuk keluar larut malam, cukup sulit bagi Tegar untuk menemukan tempat makan yang masih buka.

Tegar juga menveritakan karena rutinitas dia dalam membantu dosen untuk melakukan riset cukup tersendat. Hal ini dikarenakan akses menuju beberapa tempat untuk menunjang riset ditutup atau mengharuskan perizinan yang lebih kompleks dan ketat.

Mahasiswa asal Purwokerto itu menyatakan banyak duka selama PPKM Darurat ini. Ia menjadi kesulitan untuk melepas penatnya karena biasanya jalan-jalan, menjadi harus berada di kos. Hal ini, ia usahakan untuk tetap mengikuti aturan PPKM Darurat. “Jadi mikir-mikir kalau mau keluar, mempertimbangkan tempatnya ditutup, tidak bisa makan di tempat, atau paling parah didatangi Satpol PP,” kata Tegar.

Advertising
Advertising

Melengkapi Tegar, Syendi berharap dengan adanya PPKM Darurat Yogyakarta dapat menekan laju kasus positif Covid-19 di Yogyakarta. “Semoga mobilitas virus jadi lebih berkurang,” ujarnya.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Gatot Nurmantyo: PPKM Darurat Jangan Ketat ke Warga Sendiri Longgar ke TKA

#Jagajarak

#Pakaimasker

#Cucitangan

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

21 jam lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

1 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

1 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya