Sebut Covid-19 Makin Mengganas, Ibas: Jangan Sampai Kita Disebut Negara Gagal

Rabu, 7 Juli 2021 13:21 WIB

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas membacakan ikrar kesetiaan di tangga Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang dipimpin oleh Ibas membacakan ikrar kesetiaan, tunduk, patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, khawatir Indonesia akan disebut sebagai bangsa yang gagal atau failed nation karena tak mampu menyelamatkan rakyatnya dari pandemi Covid-19.

Ia menilai Covid-19 makin mengganas dan merenggut banyak nyawa. "Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa yang gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Juli 2021.

Dia mengatakan, pemerintah terlihat tidak berdaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua. Kurangnya tabung oksigen, kata dia, menunjukkan antisipasi yang lemah dari pemerintah. "Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat," kata dia.

Pada Mei lalu, pemerintah memang menyumbangkan 1.400 tabung oksigen untuk India. Hal itu terjadi ketika India mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Menurut putra Susilo Bambang Yudhoyono ini, kasus tabung oksigen ini merupakan preseden buruk. Ia menilai hal tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah kurang sigap mempersiapkan kebutuhan untuk menjawab gejala-gejala yang muncul sebelumnya. "Kan ada varian baru di negara lain. Kita tahu itu bukan tak mungkin masuk ke negara kita," ujar Ibas.

Advertising
Advertising

Ia berpendapat, gejala-gejala itu mestinya sudah dibaca dan diikuti persiapan kebutuhan medis. Ibas menilai kemungkinan masuknya varian baru itu mestinya bisa diantisipasi. "Tidak ada yang mendadak, karena pandemi kan sudah masuk tahun kedua, jadi harusnya bisa diantisipasi," kata legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur 7 ini.

Dia lantas meminta pemerintah tegas mengambil keputusan ihwal vaksin. Ia mengatakan pemerintah harus segera menyediakan vaksin yang lebih baik jika vaksin yang ada kini tidak cukup manjur.

Pemerintah, kata Ibas, juga mesti melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di daerah-daerah ekstrem yang menjadi prioritas. "Sehingga kita bisa hidup normal lagi seperti negara lain, seperti beberapa negara di Eropa misalnya," kata Ibas.

Baca juga: Lapor Covid-19 Sebut Pemerintah Harus Akui Kondisi Darurat dan Minta Maaf ke Rakyat

Berita terkait

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

39 menit lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

20 jam lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

20 jam lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

2 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

5 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya