Kasus Covid-19 di Yogyakarta Tak Terbendung, Relawan Kewalahan

Rabu, 30 Juni 2021 16:15 WIB

Alissa Wahid. Dok.TEMPO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Relawan lima gerakan dan lembaga kemanusiaan di Yogyakarta menyatakan kewalahan menangani melonjaknya pasien Covid-19 di daerah ini.

Hingga Selasa, 29 Juni 2021, terdapat penambahan 850 kasus positif Covid. Sebanyak 18 pasien positif meninggal. Total jumlah orang yang meninggal di Yogyakarta karena Covid-19 mencapai 1.529 orang.

Lima gerakan dan lembaga kemanusiaan angkat tangan terhadap gawatnya situasi pandemi saat ini. Mereka mendesak Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bersikap tegas membuat keputusan untuk menangani kasus Covid gelombang dua yang semakin tak terbendung. “Situasi genting. Pemerintah ambil posisi tegas dan jangan mendua,” kata Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid dalam jumpa pers secara daring, 30 Juni 2021.

Selain Jaringan Gusdurian, gerakan dan lembaga lain yang aktif terlibat dalam aksi kemanusiaan membantu orang yang terinfeksi Covid yakni Sambatan Jogja (Sonjo), Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah Covid-19 Command Center. Mereka terhubung melalui grup WhatsApp yang dibuat oleh dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rimawan Pradiptyo.

Ketika seluruh rumah sakit di DIY kekurangan oksigen, relawan tersebut aktif mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menghubungi pemasok oksigen. Gerakan itu juga membuat grup WhatsApp yang khusus menampung pimpinan laboratorium untuk mengatasi menurunnya kemampuan tes usap.

Advertising
Advertising

Penggagas Sambatan Jogja, Rimawan Pradiptyo mengatakan lima gerakan dan organisasi kemanusiaan itu tidak cukup mengatasi pandemi di Yogyakarta sehingga membutuhkan gerakan yang lebih cepat dari pemerintah yang memiliki kewenangan dan sumber daya manusia.

Gerakan tersebut mendata seluruh rumah sakit rujukan di DIY penuh dengan Bed Occupancy Rate melebihi 80 persen, meskipun rumah sakit sudah meningkatkan kapasitasnya. Dalam dua pekan terakhir, selter penuh pasien seiring dengan cepatnya penyebaran Covid. “Situasinya berat. Hanya pemerintah yang bisa atasi,” kata Rimawan.

Puluhan ribu relawan di DIY yang membantu menguburkan jenazah Covid mulai kelelahan. Dua hari yang lalu, aktivitas relawan sempat terhenti karena kewalahan menangani jenazah. Para relawan membutuhkan dukungan alat pelindung diri tiga lapis untuk menjaga keselamatan mereka.

Relawan MCCC Cabang Sewon Utara, Bantul, Wahyu Gunawan Wibisono mengatakan selama Juni 2021, relawan di organisasi tersebut menangani 13 pemakaman jenazah Covid. Jumlahnya jenazah yang mereka tangani bertambah dibanding dua bulan sebelumnya. Mei misalnya, mereka menguburkan 8 jenazah pasien Covid. “Kami kewalahan dan kelelahan,” kata Wahyu.

SHINTA MAHARANI

Baca: Covid-19 Naik, Jokowi: Jangan Hanya Bicara Ekonomi, tapi Tidak Melihat Kesehatan











Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

36 menit lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

1 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

1 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

2 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

5 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya