Alasan Pemerintah Masih Pilih PPKM Mikro Meski Kasus Covid-19 Sedang Meroket

Selasa, 15 Juni 2021 17:18 WIB

Warga beraktivitas di wilayah zona merah Covid-19 di kawasan Paseban, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Kebijakan PPKM mikro merupakan tindak lanjut dari PPKM Jawa-Bali yang telah diterapkan selama dua periode. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 terus melonjak sebagai imbas libur Lebaran. Sejumlah epidemiolog menyarankan pemerintah kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat hingga karantina wilayah mengantisipasi semakin melonjaknya kasus. Namun, pemerintah masih memilih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, PPKM masih cukup efektif dalam menekan laju penularan virus. "PPKM Mikro adalah kebijakan yang dibuat untuk dapat mengendalikan kasus Covid-19 di hulu atau akar masalah yaitu komunitas secara lebih tepat sasaran," ujar Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa, 15 Juni 2021.

Jika PPKM Mikro terimplementasi dengan baik di lapangan, kata Wiku, semestinya laju kasus bisa terkendali.

"Oleh karena itu, fokus saat ini adalah mengoptimalkan posko-posko yang telah terbentuk di masing-masing wilayah desa atau kelurahan yaitu melalui penegakan kembali skenario pengendalian sesuai zonasi RT/RW setempat," ujar dia.

Pemerintah daerah diminta memantau zonasi masing-masing wilayah. Untuk RT/RW pada zona merah, kata Wiku, bisa diberlakukan pengetatan atau mikro lockdown.

Advertising
Advertising

"Pada prinsipnya pemerintah melakukan pembatasan aktivitas masyarakat terbatas pada daerah yang sedang memiliki kasus yang tinggi disesuaikan dengan lingkup wilayah administrasi terkecil yakni RT. Jika kasus meluas, maka basis pembatasan akan disesuaikan dengan area yang terdampak," tuturnya.

Wiku menyebut, kebijakan ini diambil atas sejumlah pertimbangan. Salah satunya sektor kesehatan yang dinilai tak bisa dipisahkan dengan sektor lainnya seperti sosial kemasyarakatan.

"Layaknya siklus yang saling bersinggungan, lonjakan kasus yang terjadi di beberapa daerah sudah sepatutnya dijadikan pelajaran bagi daerah tersebut maupun daerah lainnya untuk mengevaluasi pengendalian Covid-19 di tingkat komunitas agar kenaikan kasus dapat dicegah untuk menjadi lebih besar," ujarnya.

Disamping pemberlakuan PPKM Mikro, Satgas juga terus mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Seperti #memakaimasker, #mencucitangan, dan #menghindarikerumunan.

Baca juga: Airlangga Sebut Kombinasi PPKM Mikro dan Vaksinasi Mampu Tekan Penyebaran Covid

Berita terkait

Sutradara Serial Zona Merah Ungkap Tantangan Syuting: 1 Adegan Butuh 100 Figuran

26 hari lalu

Sutradara Serial Zona Merah Ungkap Tantangan Syuting: 1 Adegan Butuh 100 Figuran

Serial Zona Merah membutuhkan sekitar 100 figuran untuk berperan sebagai warga, hingga mayit hidup.

Baca Selengkapnya

Serial Zona Merah Angkat Urban Legend Indonesia ke Layar Kaca

27 hari lalu

Serial Zona Merah Angkat Urban Legend Indonesia ke Layar Kaca

Sutradara Zona Merah menjelaskan tentang urban legend Indonesia yang diadaptasi ke dalam serial.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

58 hari lalu

Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.

Baca Selengkapnya

Saran BRIN untuk Cegah Penularan Mpox

4 September 2024

Saran BRIN untuk Cegah Penularan Mpox

Penerapan kembali disiplin protokol kesehatan seperti masa pandemi Covid-19 perlu dilakukan demi mencegah penularan Mpox.

Baca Selengkapnya

COVID-19 Masih Ada, Kemenkes Minta Tingkatkan Prokes dan PHBS

28 Mei 2024

COVID-19 Masih Ada, Kemenkes Minta Tingkatkan Prokes dan PHBS

Masyarakat kembali diminta menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dalam merespons potensi peningkatan kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

12 Maret 2024

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

4 Januari 2024

Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang pembangunan rumah mewah di Menteng, Bawaslu Jakpus akan dilaporkan ke DKPP, kasus Covid-19 di Depok.

Baca Selengkapnya