Polyglot Mampu Kuasai Banyak Bahasa, R.M. Panji Sosrokartono Salah Satunya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Juni 2021 16:39 WIB

Sejumlah wartawan menabur bunga di Makam Raden Mas Panji Sosrokartono saat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di Makam Sedo Mukti, Kaliputu, Kudus, 9 Februari 2017. Sosrokartono merupakan kakak dari RA Kartini, menjadi wartawan pertama Indonesia pada era Perang Dunia I dan pada zaman penjajahan Belanda. ANTARA/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Polyglot adalah sebutan untuk orang-orang yang menguasai banyak bahasa, biasanya lebih dari lima bahasa dengan kemampuan berbahasa yang baik. Bukan hanya sekedar tahu saja, namun juga bisa berbicara, menulis dan memahami Bahasa asing dengan cepat.

Berbeda dengan multilinguals yakni sebutan untuk orang yang memahami lebih dari 1 bahasa, karena terbiasa mendengar dari lingkungan. Polyglot memang mendedikasikan waktunya untuk belajar bahasa asing. Polyglot merupakan pencinta bahasa dengan keingintahuan intelektual.

Belum ada kesepakatan terkait berapa banyak bahasa yang harus dikuasai seseorang agar bisa disebut poliglot. Biasanya polyglot dimiliki oleh seseorang yang masih remaja bahkan anak-anak.

Seperti, salah seorang polyglot dari Indonesia yakni Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono, yang merupakan kakak kandung RA. Kartini merupakan polyglot pertama di Indonesia.

Berdasarkan biografi Bunga Rampai: Sikap Hidup Drs RMP Sosrokartono, tercatat RMP Sosrokartono mengusai 10 bahasa daerah Indonesia dan 26 bahasa asing.

Advertising
Advertising

Sosrokartono pernah menjadi wartawan Perang Dunia I pada tahun 1914 di , media ternama Amerika, The New York Herald Tribune. Sebelum menjadi wartawan perang ia sempat diuji untuk menerjemahkan artikel berbahasa Inggris, Rusia, dan Prancis.

Selain itu ia juga menjadi juru bahasa di Liga Bangsa-Bangsa, atase kebudayaan Kedutaan Besar, dan sejumlah peran penting yang dijalaninya di Eropa. Sosrokartono memang terkenal cerdas dan mampu mengenyam pendidikan yang setara dengan orang Belanda waktu itu.

Terdapat kelebihan pada aktivitas otak polyglot dari orang kebanyakan. Menjadi organ tubuh yang paling adaptif. Bagi seseorang yang sering belajar hal baru berupa Bahasa, maka aktivitas kognitifnya lebih terasah dibandingkan dengan mereka yang tidak sering melakukannya.

Sebuah eksperimen pada tahun 2014 membuktikan, orang yang hanya bicara satu bahasa perlu bekerja keras untuk bisa fokus pada satu kata. Sementara bagi polyglot, otak mereka lebih efisien dalam memilah mana informasi penting dan tidak.

Selain keunikan cara kerja otak polyglot dan orang yang hanya menguasai satu bahasa. Tidak menjamin polyglot adalah orang yang lebih pintar dibanding yang lain. Hanya, ketertarikan untuk mengerti bahasa baru lebih besar sehingga lebih persisten dalam berlatih.

WILDA HASANAH

Baca: Mengasah Kemampuan Berbahasa di Komunitas Polyglot

Berita terkait

Menteri Abdul Mu'ti Sebut Program Sekolah Swasta Gratis Jadi Kewenangan Pemerintah Daerah

10 jam lalu

Menteri Abdul Mu'ti Sebut Program Sekolah Swasta Gratis Jadi Kewenangan Pemerintah Daerah

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Purwosusilo mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji program sekolah swasta gratis.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Minta DPR Perjuangkan Gaji Dosen Rp 10 Juta per Bulan

11 jam lalu

Serikat Pekerja Kampus Minta DPR Perjuangkan Gaji Dosen Rp 10 Juta per Bulan

Dengan besaran upah tersebut, Dhia mengatakan para dosen akan bisa lebih fokus dalam menggarap riset dan berinovasi.

Baca Selengkapnya

Dosen Curhat Rendahnya Kesejahteraan ke DPR: Kami Digaji di Bawah Rp 3 Juta

12 jam lalu

Dosen Curhat Rendahnya Kesejahteraan ke DPR: Kami Digaji di Bawah Rp 3 Juta

Minimnya perhatian terhadap kesejahteraan dosen tersebut, kata Dhia, berbanding terbalik dengan tuntutan kerja yang mereka lakukan.

Baca Selengkapnya

Dari Sabang hingga Merauke, Ribuan Guru Bersatu di Puncak TPN XI

20 jam lalu

Dari Sabang hingga Merauke, Ribuan Guru Bersatu di Puncak TPN XI

TPN memberi ruang bagi guru untuk bukan hanya mendengar, tetapi juga didengar.

Baca Selengkapnya

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

1 hari lalu

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

Suswono menuturkan generasi muda Jakarta harus memiliki wawasan global tanpa melupakan identitas budayanya.

Baca Selengkapnya

Alasan Insan Tuli di Indonesia Gunakan Bahasa Isyarat Bisindo dan Sibi

2 hari lalu

Alasan Insan Tuli di Indonesia Gunakan Bahasa Isyarat Bisindo dan Sibi

Salah satu perbedaan yang menonjol dari bahasa isyarat Bisindo dan Sibi adalah jumlah tangan yang digunakan.

Baca Selengkapnya

FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

2 hari lalu

FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

Dia menyoroti adanya kecurangan yang mencoreng integritas pendidik dan peserta didik bila Ujian Nasional kembali diterapkan.

Baca Selengkapnya

PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

6 hari lalu

PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, telah menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan wajib belajar 13 tahun.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Bilang akan Advokasi Anggaran Pendidikan Supaya Lebih Efektif

7 hari lalu

Komisi X DPR Bilang akan Advokasi Anggaran Pendidikan Supaya Lebih Efektif

JPPI menilai anggaran pendidikan 20 persen digunakan secara suka-suka oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Republik Cek Buka Kantor Konsulat di UGM

7 hari lalu

Republik Cek Buka Kantor Konsulat di UGM

Kedutaan Besar Republik Cek membuka Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan di UGM untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya.

Baca Selengkapnya