Airlangga dan AHY Berpotensi Jadi Capres 2024, Ini Syarat Agar Bisa Bersaing

Kamis, 3 Juni 2021 12:17 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengacungkan jempol seusai melakukan pertemuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis, 25 Juni 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai calon presiden atau Capres 2024 alternatif bisa saja muncul dari kalangan pimpinan partai politik. Arya mengatakan pimpinan partai politik memiliki jaminan untuk dicalonkan di pemilihan presiden.

"Pimpinan partai paling tidak sudah punya garansi bahwa mereka bisa diusung oleh partai mereka," kata Arya kepada Tempo, Selasa, 1 Juni 2021.

Capres alternatif yang dimaksud ialah kandidat selain tokoh yang selalu menempati empat besar survei elektabilitas, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil. Dalam sejumlah survei, empat nama ini bertengger di posisi atas.

Arya mencontohkan, nama-nama yang berpeluang menjadi alternatif dari empat sosok tersebut misalnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Arya menyebut mereka tinggal mencari partai lain yang bisa diajak berkoalisi di Pilpres 2024.

"Bahkan AHY sekali pun positioning-nya mungkin lebih kuat dalam hal pencalonan karena dia punya partai," kata Arya.

Advertising
Advertising

Arya mengakui elektabilitas Airlangga maupun Agus Harimurti tak setinggi Prabowo dan tiga kepala daerah yang populer itu. Dalam survei Indikator Politik Indonesia yang digelar April 2021, elektabilitas Airlangga sebesar 1 persen, sedangkan AHY 6,4 persen.

Adapun elektabilitas Ridwan Kamil yang menempati posisi keempat sebesar 10 persen dan Ganjar bertengger di posisi teratas dengan 15,7 persen. Namun menurut Arya, tokoh-tokoh dengan keterpilihan tinggi pun belum tentu mendapatkan tiket pencalonan dari partai.

<!--more-->

Salah satu faktornya, kata Arya, elektabilitas mereka belum terlampau unggul jauh. Menurutnya, hal ini akan membuat partai politik mempertimbangkan untuk mengajukan calon mereka sendiri.

"Partai besar punya kepentingan untuk mencalonkan orang mereka, sedangkan elektabilitas nama-nama yang unggul juga belum terlalu tinggi. Ini membuat partai berpikir kenapa enggak calon mereka aja yang maju," ujar Arya.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan AHY memiliki magnet sebagai anak muda. Di satu sisi, Adjie menilai hal ini bisa menguntungkan mengingat sebagian besar pemilih pada Pemilu 2024 berusia di bawah 40 tahun. Namun, kata dia, AHY juga memiliki pekerjaan rumah untuk meyakinkan publik bahwa dirinya layak memimpin.

Adapun dari sisi koalisi, Adjie mengatakan Partai Demokrat sebenarnya memiliki modal untuk membangun koalisi. Ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono, yang pernah menjadi presiden dua periode dinilainya memiliki relasi yang baik dengan sejumlah pimpinan partai.

"Tinggal bagaimana meyakinkan partai lain untuk berkoalisi, itu tergantung pada komunikasi yang dijalin," kata Adjie.

Tentang Airlangga Hartarto, Adjie mengatakan dari modal suara Partai Golkar semestinya mampu membangun gerbong koalisi. Ia mengatakan Golkar tinggal menggandeng satu partai besar atau dua partai menengah untuk bisa mengusung calon sendiri.

Namun, kata Adjie, dengan rekam jejaknya di pemerintahan sosok Airlangga saat ini belum terlalu menjadi magnet bagi publik. Ia mengatakan Golkar semestinya mengerek elektabilitas Airlangga jika ingin menawarkan ketua umum mereka itu sebagai capres.

"Walaupun Pak Airlangga punya track record di pemerintahan, tapi belum dikapitalisasi dengan baik sehingga publik belum melihat ada kekuatan signifikan yang jadi magnet untuk dipilih," kata Adjie ihwal peluang Capres 2024.

Baca juga: Survei Capres 2024: AHY Ungguli Gibran - Anies di Kalangan Pemuda Muslim

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

2 jam lalu

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

Berikut perjalanan gugatan PDIP ke KPU di PTUN terkait pencalonan Gibran. Lantas, apa prediksi pakar terkait gugatan PDIP tersebut?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

5 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

5 jam lalu

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

Tim Hukum PDIP juga akan mengikuti arahan dari Hakim PTUN mengenai berkas apa yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

6 jam lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

7 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

8 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

8 jam lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

9 jam lalu

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

Tim Hukum PDIP menggugat KPU akibat menerima pencalonan Gibran. Perubahan PKPU dilakukan tanpa proses di DPR.

Baca Selengkapnya