Ini Cerita Keributan Pemuda di Tanjung Balai karena Setel Musik Keras-keras

Rabu, 19 Mei 2021 18:39 WIB

Ilustrasi penganiayaan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda di Tanjung Balai, Sumatera Utara, bernama Dandi Irawan tewas akibat penganiayaan buntut keributan yang terjadi pada malam takbiran, Kamis dini, 13 Mei 2021. Dua rekannya yang bernama Hendra Limansyah dan Hendri mengalami luka tusuk.

Kepala Kepolisian Resor Tanjung Balai Ajun Komisaris Besar Polisi Putu Yudha Prawira mengatakan penganiayaan ini terjadi di depan Vihara Tio Hai Bio di Jalan Asahan, Kelurahan Perwira, Tanjung Balai Selatan. Adapun pelaku ialah warga Tanjung Balai Utara berinisial AR, AF atau AHP, ND, dan APL.

"Pemicu terjadinya penganiayaan berat adalah karena ketersinggungan akibat suara musik yang terlalu keras," kata Putu kepada Tempo, Rabu, 19 Mei 2021.

Putu menjelaskan kejadian bermula saat Rahmat Hidayat alias Dayat bersama sejumlah temannya mengendarai becak untuk melaksanakan malam takbiran. Dari rumah, mereka pergi ke Vihara Tio Hai Bio.

Sesampai di vihara tersebut, Rahmat menghidupkan musik di becak dengan volume lumayan keras. Menurut Putu, pada saat itu banyak orang yang sedang nongkrong di depan vihara itu.

Advertising
Advertising

"Tidak lama kemudian datang dua orang laki-laki yang tidak dikenal dan terjadi cekcok mulut, lalu kedua orang tersebut memanggil teman-temannya dan melakukan penganiayaan kepada Rahmat Hidayat alias Dayat," kata Putu.

Putu melanjutkan, Rahmat lantas pulang ke rumah untuk memanggil abangnya yang berinisial AR. Kepada sang abang, dia mengaku dikeroyok sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di depan Vihara Tio Hai Bio.

Dalam perjalanan pulang, Rahmat sempat menghubungi salah satu keluarganya berinisial MY untuk mengadukan cerita yang sama. MY lantas menghubungi AHP untuk meneruskan cerita itu. AHP bersama seorang bernama ND dan APL kemudian pergi ke lokasi vihara.

Atas petunjuk Rahmat, ketiganya mendatangi Hendra, lalu terjadilah cekcok mulut dan perkelahian. Mereka memukul Hendra, lalu AHP mengeluarkan pisau dari kantong dan menusukkannya ke arah pinggang Hendra. Pengeroyokan terhadap Hendra ini terjadi sekitar pukul 00.45 WIB.

Sekitar pukul 01.00 WIB, Rahmat ditarik dari atas motor oleh beberapa pemuda yang sebelumnya mengeroyok dirinya. Tak terima melihat hal itu, AR lantas mengambil pisau sangkur yang didapatnya di jalan, lalu menusukkan ke arah Dandi Irawan dan Hendri.

Menurut Putu, kedua korban melarikan diri dari lokasi dan dibawa ke RSUD Kota Tanjung Balai untuk mendapatkan perawatan. Namun Dandi meninggal sesampainya di rumah sakit.

Kepolisian telah menahan dua tersangka yakni AR dan AF atau AHP. Sedangkan sedangkan ND dan APL masih buron. Para tersangka dikenakan Pasal 338, 351 ayat (3), dan 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Putu memastikan kasus ini murni penganiayaan berat berujung kematian dan tak memuat unsur sentimen agama. "Musik saja, tidak ada sentimen agama, murni kasus pembunuhan/aniaya berat," ujar Kapolres Tanjung Balai.

Baca juga: KPK Resmi Tahan Walikota Tanjung Balai


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

5 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

6 jam lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

8 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

11 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

12 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

12 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

14 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

14 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

16 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

21 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya