23 Tahun Reformasi: Rangkaian Peristiwa Mei 1998 Berujung Soeharto Lengser

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Mei 2021 13:40 WIB

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berkuasa selama lebih dari 30 tahun, Soeharto akhirnya menyatakan mundur dari tampuk kepresidenan setelah didesak oleh gerakan reformasi yang dimotori mahasiswa kala itu. Demonstrasi besar-besaran yang di sejumlah kota di Indonesia turut berkontribusi mengantarkan Indonesia pada era reformasi.

Berikut ini kronologi dan peristiwa yang menyertai lengsernya Soeharto sebagai presiden, dilansir dari Antara.

Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR pada 5 Mei 1998, untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban Soeharto yang disampaikan saat menyerahkan agenda reformasi nasional pada Sidang Umum MPR. Rombongan mahasiswa tersebut diterima Fraksi ABRI. Pada 11 Maret 1998, Soeharto bersama BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Empat hari setelah disumpah, 14 Maret 1998 Soeharto mengumumkan Kabinet Pembangunan VII sebagai kabinet barunya.

Pada April 1998, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, melakukan unjuk rasa untuk menuntut reformasi politik. Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes unjuk rasa dan kembali ke kampus, peringatan Soeharto itu di sampaikan pada 15 April 1998. Tiga hari setelah ultimatum dari Soeharto, 18 April 1998, Menteri Pertahanan dan Keamanan yang sekaligus Panglima ABRI Jenderal Purn. Wiranto bersama 14 menteri jajaran Kabinet Pembangunan VII kemudian mengundang mahasiswa dan melakukan dialog di Pekan Raya Jakarta. Banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak untuk sepakat terhadap hasil dialog tersebut.

Pada 1 Mei 1998, melalui Menteri Dalam Negeri Hartono, dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan, Soeharto menyatakan bahwa reformasi baru dapat dimulai pada tahun 2003. Sehari kemudian, 2 Mei 1998, pernyataan Soeharto tersebut diralat dan kemudian Soeharto membuat pernyataan bahwa reformasi bisa dilakukan pada tahun 1998.

Advertising
Advertising

Krisis moneter masih membayangi Indonesia, harga bahan bakar minyak atau BBM melonjak pada 2 Mei 1998, kenaikan BBM tersebut memicu mahasiswa di Medan, Bandung, serta Yogyakarta melakukan demonstrasi besar-besaran pada 4 Mei 1998, yang berujung kerusuhan saat massa bentrok dengan petugas keamanan. Sebanyak 16 mahasiswa dari Universitas Pasundan, Bandung, mengalami luka-luka akibat bentrok dengan aparat keamanan. Demonstrasi masih berlanjut di hari berikutnya, 5 Mei 1998 di Medan, dengan jumlah massa mahasiswa yang lebih besar, demonstrasi tersebut juga berujung kerusuhan.

Tragedi Trisakti, pada 12 Maret 1998 menjadi kenangan pahit tersendiri bagi lahirnya reformasi, demonstrasi yang awalnya berjalan kondusif berubah jadi peristiwa berdarah dengan tewasnya 4 mahasiswa Trisakti. Aparat menembaki massa yang menuntut reformasi secara membabi buta, hingga saat ini kasus pertanggungjawaban tewasnya 4 mahasiswa tersebut belum tuntas.

Pada 19 Mei 1998, Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam, di antaranya Nurcholis Madjid, Abdurachman Wahid atau Gus Dur, Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Pertemuan tersebut berlangsung selama 2.5 jam, yang semula direncanakan hanya 30 menit, para tokoh membeberkan situasi yang terjadi di mana elemen masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden.

Soeharto menolak permintaan rakyat Indonesia tersebut dan mengajukan pembentukan Komite Reformasi. Soeharto menegaskan bahwa dirinya tidak mau dipilih lagi menjadi Presiden, namun pernyataan Soeharto tersebut tidak dapat meredam aksi massa. Bahkan mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk melakukan unjuk rasa semakin banyak. Di tanggal yang sama, Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional

Pada 20 Mei 1998, Jalur menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade oleh petugas menggunakan pagar kawat berduri. Hal ini dilakukan untuk mencegah massa masuk ke kompleks Monumen Nasional. Namun pengerahan massa tersebut batal dilakukan sebab pada dini harinya Amien Rais meminta massa untuk mengurungkan agenda karena khawatir kegiatan tersebut akan menelan korban jiwa. Ribuan mahasiswa tetap bertahan dan semakin banyak yang berdatangan ke gedung MPR/DPR untuk mendesak Soeharto mundur dari jabatan Presiden.

Pada Kamis, 21 Mei 1998 peristiwa tragedi Trisakti, menjadi salah satu pemicu lahirnya reformasi terjadi dan sekaligus runtuhnya era Orde Baru yang bertahan selama 32 tahun, Soeharto mengumumkan mengundurkan diri dari tampuk kepresidenan di Istana Merdeka pukul 09.05, dan digantikan oleh BJ. Habibie yang disumpah menjadi Presiden RI ketiga setelah Soekarno dan Soeharto.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: 23 Tahun Reformasi: Kronologi Tragedi Trisakti

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

13 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

17 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

1 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

2 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan ke-815 Peringati 26 Tahun Tragedi Trisakti, Aktivis Tuntut Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

2 hari lalu

Aksi Kamisan ke-815 Peringati 26 Tahun Tragedi Trisakti, Aktivis Tuntut Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

Aksi Kamisan ke-815 kembali digelar untuk memperingati 26 tahun Tragedi Trisakti dan Reformasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

2 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

2 hari lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

2 hari lalu

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

Setelah demonstrasi besar akibat krisis ekonomi dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

3 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya