Cerita 'Tutup Buku' Polemik Vaksin Nusantara

Senin, 26 April 2021 08:02 WIB

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021. Terawan mengatakan dengan inisiatif Vaksin Nusantara, maka diharapkan masyarakat yang masuk dalam pengecualian kriteria vaksin dapat tetap menerima vaksin Nusantara. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Bertempat di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggelar rapat bersama KSAD Andika Perkasa, Kepala BPOM Penny Lukito, dan Menteri Kesehatan Budi Sadikin pada Senin, 19 April 2021. Rapat ini membahas polemik vaksin Nusantara.

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 24 April 2021, rapat ini diinisiasi Muhadjir setelah mendapat telepon dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pada 16 April, Pratikno menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Muhadjir. Inti pesannya, polemik vaksin Nusantara harus segera diakhiri.

Vaksin yang dikembangkan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini memang menuai polemik. BPOM sudah menyatakan vaksin yang berbasis sel dendritik ini tidak lulus uji klinis I. Namun, beberapa anggota DPR dan tokoh selonong boy dengan menjadi relawan uji klinis II.

Pertemuan di Markas Besar TNI AD ini sempat berjalan alot. Penny kukuh mengatakan riset vaksin Nusantara masih banyak kekurangan dan uji klinis tak bisa dilanjutkan. Penny sebelumnya menyatakan vaksin berbasi sel dendritik—bagian dari sistem imun bawaan yang berpatroli di dalam tubuh untuk mendeteksi penyusup, seperti bakteri atau virus, dan melahapnya—tak lolos uji klinis tahap pertama.

Setelah rapat berlangsung lebih dari dua jam, Andika, Penny, dan Budi akhirnya meneken nota kesepahaman setebal tiga halaman. Dalam dokumen itu, uji klinis vaksin Nusantara disepakati disetop. Tapi penelitian sel dendritik tetap bisa dilaksanakan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, sebagai riset berbasis pelayanan. Terapi itu juga tak boleh diperdagangkan dan tak butuh izin edar. “Semua pihak menang,” ujar Muhadjir.

Advertising
Advertising

Tempo sudah mencoba mengkonfirmasi pertemuan ini kepada Andika Perkasa soal pertemuan ini. Namun, belum dibalas. Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin irit bicara soal pertemuan membahas vaksin Nusantara ini. "Sudah tutup buku," katanya.

Apa saja isi pertemuan para Muhadjir, BPOM, Menkes, dan KSAD? Bagaimana isi kesepakatan antara mereka? Dan bagaimana anggota DPR ramai-ramai menggelang dukungan untuk vaksin Nusantara yang tak lolos uji klinis I? baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi terbaru Riset Gaib dari California.

Berita terkait

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

10 jam lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

11 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

4 hari lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

7 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

7 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

10 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

11 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya