Moeldoko Kawal Pembangunan UIII, Kampus dengan Nilai Proyek Nyaris Rp4 Triliun
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Amirullah
Selasa, 20 April 2021 20:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko akan mengawal proses pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang terletak di Cisalak, Depok, Jawa Barat. Kampus ini merupakan Proyek Strategis Nasional atau PSN yang didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 tahun 2016.
Pada perjalanannya, kampus dengan nilai proyek nyaris Rp4 triliun yang diperkirakan kelar 2023 mendatang ini baru menghabiskan anggaran Rp1,1 triliun. Sementara, Moeldoko justru mendapat aduan adanya hambatan anggaran untuk beberapa kebutuhan dasar, salah satunya terkait pengembangan digital. Moeldoko memastikan, KSP akan segera mengkomunikasikan atas hambatan tersebut.
"Ini tugas kami untuk membereskannya. Kami akan bantu agar target pembangunan UIII tercapai. Kalau ada hambatan, kita ratakan. Tidak ada cerita terhambat atau terlambat,” ujar Moeldoko lewat keterangan tertulis, Selasa, 20 April 2021.
Ia meminta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan UIII konsen dengan jadwal dan keinginan Presiden Jokowi. Kampus ini diharapkan menjadi pusat kajian peradaban masyarakat Indonesia, yang tidak hanya mengusung ajaran-ajaran Islam semata, tapi juga mempererat Islam pada dunia luar.
Sesuai rencana, kampus UIII tidak hanya diisi oleh mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia saja, melainkan juga mahasiswa dari berbagai negara. Pada tahap awal, pihak kampus telah menyiapkan 100 mahasiswa untuk empat fakultas melalui jalur beasiswa. Dari jumlah itu, sebagian besar akan diisi mahasiswa dalam negeri dan sebagian lainnya berasal dari negara tertentu.
“Tapi harus dipikirkan lagi soal persentase jumlah mahasiswa dari luar negeri itu. Karena masih banyak masyarakat Indonesia yang juga ingin belajar tapi belum ada tempat,” tutur dia.
Rektor UIII, Komaruddin Hidayat menyebut kampus dengan lahan seluas 142 hektare dan diperuntukan bagi mahasiswa program S2 dan S3 itu, bisa memulai perkuliahan pada September 2021 mendatang. Hanya saja, Komaruddin belum bisa memastikan apakah kegiatan perkuliahan nanti dilakukan secara offline atau online. “Tapi kegiatan operasional kampus sudah kami mulai. Kami juga telah mengadakan beberapa kegiatan seperti webinar,” ucap Komaruddin.
Di sisi lain, Komaruddin juga memastikan para pengajar di kampus UIII merupakan pengajar dengan gelar profesor lulusan luar negeri. Hal ini terkait dengan sistem pengajaran yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Meski begitu, dia juga membuka keterlibatan dosen-dosen lokal sebagai asisten para profesor tersebut.