Bantuan BNPB untuk Rumah Rusak Akibat Siklon Seroja di NTT Terkendala Data

Reporter

John Seo kupang

Editor

Amirullah

Senin, 19 April 2021 12:48 WIB

Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 8 April 2021. Pemulihan infrastruktur dilakukan untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat setempat pascabencana alam yang terjadi pada 4 April tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Kupang - Penyaluran bantuan uang perumahan bagi warga terdampak siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkendala data.

"Kendalanya di data yang belum rampung dari kabupaten/kota untuk dikirim ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Juru bicara penanganan bencana Siklon Seroja NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan, Senin, 19 April 2021.

Bantuan tersebut bakal diberikan dengan kategori rusak ringan sebesar Rp10 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak berat Rp50 juta.

Marius mengimbau pemerintah kabupaten/kota agar segera mengirimkan data rumah rusak akibat siklon tropis Seroja untuk selanjutnya diusulkan ke BNPB guna pencairan dana tersebut.

"Cepat atau lambatnya penyaluran bantuan itu tergantung data dari pemerintah kabupaten/kota," ujar Marius.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan jika pemerintah sudah mendata rumah-rumah yang rusak, data tersebut akan dimasukkan dalam Surat Keputusan bupati atau wali kota untuk diusulkan ke BNPB.

"Jika sudah ada SK bupati atau wali kota, selanjutnya dikirim ke BNPB untuk menggelontorkan uang bagi warga yg rumahnya rusak ringan, sedang dan berat," katanya.

Penentuan rumah yang mengalami rusak ringan, sedang, dan berat akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota melalui dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR).

"PUPR yang akan melakukan validasi ke rumah-runah warga dan menentukan, apakah rumah itu rusak ringan, sedang atau berat," katanya.

Ketegori rumah rusak ringan, menurut dia, jika kerusakannya berada di bawah 30 persen, sedangkan rusak sedang antara 30-70 persen, dan rusak berat 70 persen ke atas.

"Yang rusak berat, jika rumah tidak bisa ditempati lagi atau hanyut terbawa banjir. Rusak sedang jika atap rumah diterbang angin," katanya.

Bantuan ini, kata dia, hanya untuk perumahan saja, sehingga warga yang terdampak dan masuk database penerima diharapkan menyiapkan dokumentasi kerusakan rumah, jika telah diperbaiki sendiri.

"Rusak ringan dan sedang yang sudah diperbaiki akan diganti biayanya. Namun harus disiapkan dokumentasi saat diterjang Seroja," kata Marius.

Berita terkait

Guru Besar Kebencanaan: Abaikan Sosiologis Korban, Relokasi Hunian Bisa Jadi Kampung Hantu

9 jam lalu

Guru Besar Kebencanaan: Abaikan Sosiologis Korban, Relokasi Hunian Bisa Jadi Kampung Hantu

Guru Besar Kebencanaan, juga Kepala BNPB periode 2008-2015, Syamsul Maarif menyoroti penanganan bencana yang kerap abaikan kondisi sosiologis korban.

Baca Selengkapnya

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

19 jam lalu

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Jokowi meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan bagi warga yang perlu direlokasi, sebelum Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan logistik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertolak ke Sumatera Barat untuk Tinjau Lokasi Banjir Lahar Hujan

1 hari lalu

Jokowi Bertolak ke Sumatera Barat untuk Tinjau Lokasi Banjir Lahar Hujan

Jokowi akan langsung menuju salah satu lokasi terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Agam dengan berkendara mobil.

Baca Selengkapnya

Baznas Hadirkan Mobil Dapur Umum dan Mobil Klinik untuk Penyintas Banjir Bandang Sumbar

1 hari lalu

Baznas Hadirkan Mobil Dapur Umum dan Mobil Klinik untuk Penyintas Banjir Bandang Sumbar

Mobil Dapur Umum untuk melayani kebutuhan makanan yang segar. Mobil Klinik untuk memberikan layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

1 hari lalu

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.

Baca Selengkapnya

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

2 hari lalu

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

Presiden Jokowi akan membuka KTT World Water Forum Ke-10 bertempat di Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin pagi ini,

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

2 hari lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

2 hari lalu

Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

Sumatera Barat membutuhkan sedikitnya 150 unit sabo dam untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

2 hari lalu

Polda Aceh Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

Bantuan untuk korban banjir bandang di Sumatera Barat itu merupakan bentuk kepedulian Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko, beserta jajarannya.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

3 hari lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya