Rektor IPB Harap BRIN Punya Fungsi Mediasi Konflik Antarlembaga Riset

Sabtu, 17 April 2021 16:03 WIB

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Rektor Indonesia yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria berharap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki fungsi mediator untuk menengahi konflik-konflik yang terjadi antarlembaga penelitian. Menurut Arif, selama ini terjadi benturan kepentingan antara lembaga riset, misalnya riset perguruan tinggi dan swasta.

"Menurut saya sekarang diperlukan dewan untuk memediasi konflik-konflik swasta dan kampus. Dalam dinamika yang terjadi perlu institusi yang menengahi," kata Arif dalam diskusi daring, Sabtu, 17 April 2021.

Arif mengatakan pihak swasta dan perguruan tinggi mestinya bisa bekerja sama dalam melakukan penelitian. Swasta, kata dia, bisa menjadikan kampus sebagai lembaga research and development. Di sisi lain, kampus disebutnya dapat melakukan riset yang lebih berbasis kebutuhan pasar.

Namun, Arif menilai masih ada kecenderungan swasta memandang rendah kemampuan perguruan tinggi dan kurang menghargai hasil riset kampus. Misalnya, kata dia, ada swasta yang belum maksimal dalam memberikan royalti hasil atau membeli teknologi hasil riset kampus untuk sengaja dimatikan.

Arif mengaku belum mengetahui apakah BRIN akan menjadi semacam regulator atau operator dalam penelitian. Jika menjadi regulator, kata dia, maka lembaga-lembaga riset kampus yang ada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menjadi operator.

Advertising
Advertising

"Kalau dia (BRIN) sebagai regulator, fungsi yang penting didorong adalah fungsi untuk menjadi mediator konflik-konflik penelitian dengan industri," ujar Arif.

Dari sebelumnya melekat pada Kementerian Riset dan Teknologi, BRIN akan menjadi lembaga otonom. Seiring dengan itu, pemerintah menggabungkan Kemenristek dengan Kementerian Pendidikan dan Teknologi.

Arif menyampaikan tak ingin terlalu berpolemik ihwal keputusan pemerintah melebur dua kementerian tersebut. Dia mengatakan ada plus-minus di balik peleburan itu.

Dari sisi administrasi, kata dia, urusan riset dan perguruan tinggi akan lebih mudah jika berada di bawah satu kementerian. Namun di sisi lain, kata dia, perlu usaha lebih besar untuk mengintegrasikan riset perguruan tinggi dengan lembaga riset nonperguruan tinggi, misalnya penelitian kementerian.

"Ini butuh effort. Tergantung nanti Menteri (Pendidikan dan Kebudayaan) dan Kepala BRIN untuk bagaimana meningkatkan koordinasi," ujar Arif.

Berita terkait

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

5 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

14 jam lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

1 hari lalu

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

Rina Indiastuti mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan tes di setiap Pusat UTBK perguruan tinggi negeri berjalan dengan lancar dan baik

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

2 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

2 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

2 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 yang Baru Dibuka Kemendikbud

2 hari lalu

Cara Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 yang Baru Dibuka Kemendikbud

Beasiswa Pendidikan Indonesia sudah ada sejak 2021 lalu, kini program unggulan Kemendikbudristekdikti itu sudah dibuka mulai tanggal 2 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

3 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya