4 Strategi Menkes Budi Gunadi Antisipasi Dampak Embargo Vaksin Covid-19
Reporter
Friski Riana
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 9 April 2021 05:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada empat strategi yang sudah disiapkan untuk mengantisipasi dampak embargo vaksin Covid-19.
"Pertama proteksi suplai yang ada, menggunakan jalur vaksin gotong royong, mencari sumber-sumber cadangan dari Cina, dan mencari sumber cadangan dari AS," kata Budi dalam rapat kerja bersama DPR, Kamis, 8 April 2021.
Pada strategi pertama, Budi mengungkapkan pihaknya memastikan untuk memproteksi suplai vaksin yang ada ketika India melakukan embargo vaksin. Embargo tersebut berdampak terhadap suplai 100 juta dosis vaksin dari GAVI dan AstraZeneca ke Indonesia.
"Kita bernegosiasi keras untuk mengamankan suplai yang sudah dijanjikan sebelumnya," ujar Budi.
Budi mengaku sudah meminta GAVI memenuhi janjinya dan mencarikan jalan untuk pengadaan vaksin Covid-19 kepada Indonesia. Ia juga sudah bersurat kepada CEO GAVI di Jenewa dan bersurat ke Direktur Jenderal WHO. Bahkan, kata Budi, rencananya akan ada konferensi video untuk membahas masalah tersebut.
Strategi kedua adalah mengejar target vaksinasi melalui program Gotong Royong, program vaksin khusus pekerja yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab perusahaan. Saat ini, ada 35 juta dosis vaksin yang bakal tersedia untuk program Gotong Royong.
Strategi ketiga adalah mencari cadangan dengan menambah 90-100 juta dosis vaksin Sinovac. Menurut Budi, pemerintah Cina terbukti konsisten memenuhi janjinya dalam pengiriman vaksin. Ia pun berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersedia melakukan diskusi level tinggi dengan pemerintah Cina untuk memastikan cadangan vaksin dari Sinovac tersedia.
Kemudian strategi keempat adalah mencari cadangan ke Amerika Serikat. Budi mengaku sudah memulai diplomasi dan lobi ke Amerika untuk memastikan AS mendistribusikan vaksin Covid-19 untuk Indonesia.
Meski AS belum membuka diri untuk mendistribusikan vaksinnya ke negara lain, Budi menilai AS sudah melontarkan wacana untuk menjual vaksinnya ketika vaksinasi di negara tersebut sudah selesai. "Dengan demikian Indonesia sudah mulai melakukan lobi, sehingga saat dibuka, Indonesia di daftar paling atas," kata dia.
FRISKI RIANA
Baca: Ada Embargo Vaksin Covid-19, Kemenkes Fokus Vaksinasi untuk Lansia dan Guru