Sejumlah nelayan menggunakan sampan melalui Kapal Motor (KM) Putra Sejahtera 89 yang karam di Sungai Siak, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (15/5/2020). KM Putra Sejahtera bermuatan 80 ton sembako tenggelam akibat dihantam arus kuat Sungai Siak pada Jumat pagi, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu dan kerugian ditaksir mencapai Rp4 miliar. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
TEMPO.CO, Jakarta - Dua kapal penumpang dilaporkan karam akibat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3-4 April 2021. Meski demikian tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka mengatakan dua kapal penumpang itu adalah Kapal Cepat Chantina 10 milik swasta yang karam di Sabu Raijua. Lalu KMP Feri milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) karam di Pelabuhan Bokok.
"Laporan sementara ada dua kapal penumpang yang karam," tutur Isyak. Dia menuturkan, khusus Kapal Cepat Chantika 10, Dishub belum mendapat laporan resmi dari pemilik kapal ihwal jumlah kerugian.
Manajer ASDP Cabang Kupang Cuk Prayitno menambahkan ada dua kapal milik perusahaan itu yang terkena dampak badai siklon tropis Seroja pada 4 April 2021.
Kedua kapal tersebut adalah KMP Jatra I dan KMP Namparnos mengalami kerusakan karena dilanda cuaca ekstrem. Dia menjelaskan KMP Namparnos sedang berlindung di sekitar Pulau Semau lalu hanyut terbawa arus, tetapi berhasil sampai di Pulau Kambing.
Sementara KMP Jatra I tidak bisa bergerak dari Pelabuhan Bolok Kupang karena terjebak badai dan mengalami benturan yang menimbulkan kebocoran sehingga air masuk ke dalam kapal.
"Kapal tersebut dalam kondisi miring dan masih berada di Pelabuhan Bolok Kupang," ujar Prayitno ihwal kapal penumpang yang karam di NTT.