Pakar Kebijakan Sebut Kemenristek Mestinya Tak Dilebur ke Kemdikbud

Rabu, 7 April 2021 19:08 WIB

Eko Prasojo.TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Eko Prasojo, mengatakan keberadaan Kementerian Riset dan Teknologi atau kemenristek masih diperlukan untuk memperkuat kebijakan riset dan inovasi. Dia berpendapat kementerian ini tak semestinya dihilangkan dan dilebur dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Menurut saya Kemenristek tetap dipertahankan karena filosofi pendidikan berbeda dengan penelitian," kata Eko kepada Tempo, Rabu, 7 April 2021.

Hal ini disampaikan Eko menanggapi kabar adanya rencana pemerintah memisahkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Kementerian Riset dan Teknologi. Dua sumber Tempo yang mengetahui rencana ini mengatakan penempatan BRIN sebagai lembaga otonom akan membuat Kemristek terhapus dari struktur kabinet.

Selanjutnya, fungsi Kemenristek akan dilebur ke dalam Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud. Presiden Jokowi dikabarkan telah mengirim surat meminta pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat pada 30 Maret lalu.

Menurut Eko Prasojo, Kemenristek dan BRIN memang semestinya menjadi dua lembaga berbeda. Ia mengatakan gagasan Kemristek adalah demi memperkuat kebijakan riset dan inovasi atau hilirisasi hasil riset. Sedangkan BRIN, kata dia, adalah lembaga implementasi kebijakan riset dan inovasi.

Advertising
Advertising

Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini mengatakan beban Kemdikbud akan semakin berat jika Kemristek dilebur ke dalamnya. Sebab, Kemdikbud akan menangani pendidikan dasar, menengah dan tinggi, sekaligus urusan kebudayaan.

"Menurut saya Kemristek tentu masih dibutuhkan dalam rangka memperkuat kebijakan riset untuk inovasi. Mungkin organisasi lebih simpel karena hanya berkaitan dengan kebijakan," ucap Eko.

Guru Besar Administrasi Publik UI ini melanjutkan, di era dengan volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas) atau VUCA, riset akan menjadi tulang punggung berbagai inovasi dan kebijakan publik yang baik mengantisipasi bergabai perubahan yang cepat.

"Adapun BRIN adalah badan pelaksana riset dan inovasi, bukan pembuat kebijakan sebagaimna menjadi fungsi Kemristek," katanya.

Di banyak negara, kata Eko Prasojo, pemisahan antara pembuatan kebijakan (policy making) dan implementasi kebijakan (policy implementing) ini menjadi model kelembagaan efektivitas pencapaian kinerja pembangunan tertentu. Namun dia mewanti-wanti perlunya jaminan bahwa struktur organisasi dan kementerian dan badan harus flat dan lincah, serta diisi lebih banyak pejabat fungsional dengan kompetensi. "Bukan pejabat struktural seperti selama ini menjadi gemuknya organisasi kementerian dan lembaga," ujar dia.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | KORAN TEMPO

Baca: Jokowi Dikabarkan Siapkan BRIN Jadi Lembaga Sendiri, Lepas dari Kemenristek

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

1 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

2 jam lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

17 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

18 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya