Razman Tuding Nazaruddin Manfaatkan KLB Demokrat untuk Balas Dendam ke SBY
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Syailendra Persada
Rabu, 7 April 2021 10:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Razman Arif Nasution menduga Muhammad Nazaruddin ingin memanfaatkan Kongres Luar Biasa Partai atau KLB Demokrat Deli Serdang untuk membalas rasa kecewanya kepada Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Namun Razman meyakini Moeldoko tak mengetahui perihal itu.
"Dalam dugaan saya, presumption of innocence, dia mungkin ingin balas dendam ke SBY dan digunakanlah perahu KLB Demokrat ini. Cuma saya yakin Pak Moeldoko enggak tahu itu, tapi saya merasakan kayaknya ada ke arah sana," kata Razman kepada Tempo, Selasa, 6 April 2021.
Namun Razman mengaku kecewa lantaran Nazaruddin tak pernah berbicara langsung di depan publik. Termasuk ketika kubu KLB Deli Serdang menggelar konferensi pers di kawasan Wisma Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Proyek yang berlangsung di era SBY menjadi presiden itu menyeret Nazaruddin ke bui karena kasus korupsi. Dalam sejumlah kesempatan sebelumnya, politikus di kubu KLB menyebut Nazarudin adalah orang yang dizalimi oleh Demokrat di masa lalu.
Dalam konferensi pers di Hambalang tersebut, sejumlah politikus kubu KLB meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut kasus korupsi Hambalang hingga tuntas.
Razman mengaku dihubungi oleh seorang petinggi kubu KLB agar datang ke Hambalang. Sesampainya di sana, ia mengaku kecewa lantaran Nazaruddin tidak hadir di lokasi. Razman menilai seharusnya Nazaruddin langsung yang buka suara soal kasus Hambalang itu. "Kalau saya tahu dia di Hambalang tidak datang, saya tidak datang itu. Harusnya dia yang ngomong, bukan kami. Dia mau main cantik?" ujar Razman.
Razman sebelumnya tergabung dalam barisan kubu KLB Deli Serdang pendukung Moeldoko. Pada Jumat, 2 April lalu, dia mengumumkan mundur dari posisi Ketua Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat serta Koordinator Tim Hukum Pembela Partai Demokrat KLB 2021.
Razman mengatakan ia tak cocok dengan Nazaruddin. Mantan anggota DPRD Mandailing Natal ini menilai keberadaan Nazaruddin menjadi beban bagi kubu Moeldoko. Makanya ia memutuskan keluar dari kubu KLB Demokrat.
Baca juga: Mundur dari Kubu KLB Demokrat, Razman Sebut Tak Cocok dengan Nazaruddin