Cerita Lukas Enembe yang Dideportasi dari Papua Nugini karena Masuk Ilegal

Reporter

Antara

Jumat, 2 April 2021 18:08 WIB

Gubernur Papua Lukas Enembe setelah menghadiri pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 5 September 2018. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Papua, Novianto Sulastono, membenarkan bila Papua Nugini telah mendeportasi Gubernur Papua Lukas Enembe. Gubernur dideportasi beserta dua orang pendamping yang masuk ke wilayah Papua Nugini secara ilegal atau tanpa dokumen.

Pihak Konsulat Indonesia di Vanimo pun mengeluarkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk ketiganya. "Surat tersebut dikeluarkan pada Jumat, 2 April 2021 atas nama Lukas Enembe, Hendrik Abidondifu dan Ely Wenda," kata Sulastono mengutip Antara.

Lukas Enembe mengakui telah masuk wilayah Papua Nugini melalui jalan setapak. Pergi dengan menggunakan ojek, ia berniat untuk berobat dan melakukan terapi.

"Saya mengetahui apa yang dilakukan salah karena melintas dan masuk wilayah PNG (Papua Nugini) melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek," ujar Enembe. Ia pergi ke Vanimo pada Rabu, 31 Maret 2021 untuk berobat.

Hendri, pengojek yang mengantar Lukas Enembe, menyatakan tidak tahu bila penumpang yang dibawa merupakan Gubernur Papua. "Karena menggunakan masker," ujarnya.

Advertising
Advertising

Rombongan Gubernur Lukas Enembe diantar hingga ke perbatasan dan tidak nampak penjemput hanya ada beberapa tukang ojek di Papua Nugini. Dari penuturan Hendri, Lukas memberikan ongkos ojek sebesar Rp100.000.

Ia sempat menyatakan kalau ongkos tersebut terlalu besar karena biasanya tarif ojek menuju perbatasan Papua Nugini melalui jalan tikus atau alternatif hanya dua kina. Kina adalah mata uang Papua Nugini yang kurs di pasaran sekitar Rp4.000/kina.

Lebih lanjut, pemulangan Lukas Enembe diantar oleh Konsul Indonesia di Vanimo, Allen Simarmata. Begitu tiba di zona netral, rombongan dijemput Konsul Jenderal Papua Nugini Geoffrey Wiri dan Kepala Badan Urusan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai.

Baca juga: DPD Demokrat Papua Sampaikan Kesetiaan pada AHY

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

9 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya