Demokrat Terus Proses Sanksi Kader yang Dianggap Berkhianat

Kamis, 1 April 2021 07:59 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama jajaran memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya tetap memproses sanksi untuk kader-kader yang dinilai telah berkhianat. Meskipun pemerintah telah menolak pendaftaran kepengurusan kubu Moeldoko, Demokrat bakal tetap mencopot dari jabatan atau memecat kader pendukung Kongres Luar Biasa Deli Serdang.

"Tetap kami proses, karena bagaimana pun ini bagian dari pengkhianatan," kata Herzaky kepada Tempo, Rabu, 31 Maret 2021.

Herzaky mengatakan partainya tetap harus menegakkan disiplin organisasi. Namun dia menyebut Demokrat bakal mengikuti mekanisme sesuai aturan partai dalam menjatuhkan sanksi kepada kader.

"Jadi kami enggak suka-suka di sini, kami tegakkan aturan," ujarnya.

Pada 5 Maret lalu, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan telah memberhentikan 34 ketua DPC yang terpapar gerakan KLB. Menurut Herzaky, jumlah itu merupakan akumulasi dari Januari hingga Maret. Beberapa di antaranya diketahui mendatangi KLB Deli Serdang.

Advertising
Advertising

Herzaky mengatakan mereka baru diberhentikan dari posisi ketua DPC, tetapi belum dipecat dari partai. Untuk pemecatan kader, kata dia, Demokrat akan menilai dulu berdasarkan tingkatan keterlibatan setiap orang dalam KLB Deli Serdang.

"Ada yang dipecat ada yang tidak, nanti kami lihat, tingkatan kasus kan berbeda-beda," ucap Herzaky.

Herzaky tak menampik ada kemungkinan menerima kembali para kader yang sempat terpapar pengaruh KLB Deli Serdang. Misalnya, kata dia, kader-kader yang terjebak dan tertipu lantaran mengira para pemilik suara akan hadir di Deli Serdang.

Namun ia memastikan partai tak akan menerima kembali para kader yang menjadi aktor KLB. Apalagi, dia menyebut, hingga kini masih ada segelintir orang yang bermanuver di lapangan untuk mengambil alih Demokrat. "Ini kan sebenarnya sudah pelanggaran luar biasa, perbuatan buruk yang luar biasa. Kalau otaknya enggak mungkin lah (diterima kembali)," kata dia.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

10 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

15 jam lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

15 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

2 hari lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

2 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Usai Nobar di Banyuwangi, Menteri AHY Ajak Terus Dukung dan Doakan Timnas U-23 Indonesia agar Lolos ke Olimpiade 2024

2 hari lalu

Usai Nobar di Banyuwangi, Menteri AHY Ajak Terus Dukung dan Doakan Timnas U-23 Indonesia agar Lolos ke Olimpiade 2024

Usai nobar di Banyuwangi, AHY mengajak masyarakat untuk terus mendukung dan mendoakan Timnas U-23 Indonesia agar bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya