Serangan Beruntun Makassar dan Mabes Polri, DPR Minta Aparat Perkuat Intelijen

Kamis, 1 April 2021 06:16 WIB

Suasana penjagaan Mabes Polri usai diserang oleh orang yang diduga teroris di Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat meminta aparat keamanan memperkuat kerja intelijen menyusul terjadinya dua peristiwa teror secara beruntun dalam beberapa hari terakhir, yakni pengeboman Gereja Katedral di Makassar dan penyerangan Mabes Polri.

Ketua Komisi Hukum DPR Herman Herry mengatakan teror beruntun ini menjadi sinyal darurat bagi Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Badan Intelijen Negara. Menurut Herman, dua kejadian ini menunjukkan penangkapan terduga teroris beberapa waktu belakangan belum efektif meredam potensi aksi teror.

"Saya meminta Polri dan BNPT sebagai mitra Komisi III DPR untuk memperkuat fungsi intelijen dalam mendeteksi kejadian serupa di kemudian hari," kata Herman dalam keterangannya, Rabu, 31 Maret 2021.

Anggota Komisi Hukum dari Fraksi NasDem, Taufik Basari, mengatakan Polri harus melakukan penanganan dan meyakinkan publik bahwa kinerja mereka dapat diandalkan dalam melindungi masyarakat. Di sisi lain, dia mengatakan harus ada evaluasi terhadap upaya deradikalisasi yang dilakukan BNPT.

"Apa saja kekurangannya dan perbaikan apa yang harus dilakukan," kata Taufik.

Advertising
Advertising

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo menilai penyerangan Mabes Polri menjadi alarm keras bagi semua pihak. Anggota Komisi Hukum DPR ini juga meminta aparat Kepolisian di berbagai daerah meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam menjaga obyek vital masyarakat.

"Polri, BIN, Bais (Badan Intelijen Strategis), dan berbagai aparat keamanan lainnya harus memperkuat kegiatan intelijen sehingga bisa mendeteksi dini kemungkinan terjadinya pergerakan teroris," kata Bambang.

Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR, Achmad Baidowi, mengatakan kejadian penyerangan Mabes Polri oleh terduga teroris ini tak boleh dianggap remeh. Dia mengatakan negara harus tegas dalam menghadapi kelompok teror.

"Tugas aparat adalah memutus mata rantai sel-sel teroris. Selain itu paham keagamaan yang moderat harus terus digalakkan," kata Baidowi.

Dua orang tak dikenal masuk ke Kompleks Mabes Polri pada Rabu sore, 31 Maret 2021. Dari video yang beredar, satu orang di antaranya dilumpuhkan dengan tembakan.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANDITA RAHMA

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

17 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

20 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

2 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya