TEMPO Interaktif, BANDUNG:Pemerintah provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta kini sedang duduk bersama membahas rancangan keputusan dua gubernur mengenai penanganan banjir di Ibukota. Ini adalah implementasi Perpres Nomor 54 Tentang Pengelolaan Jabodetabekpunjur yang basisnya adalah tata ruang, kata Deny Juanda Puradimaja, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Jawa Barat di Bandung, kemarin. Dalam keputusan bersama itu akan disepakati area yang akan dikerjakan bersama, rehabilitasi yang akan dilakukan, serta pembagian peran. Komitmennya, menurut Deny, disepakati setelah pertemuan beberapa minggu lalu yang menyoal soal penanganan banjir di Jakarta. Yang ditunjuk memfasilitasinya masing-masing kepala Bapeda-nya, katanya Menurut Deny, keputusan bersma akan melingkupi pembangunan waduk Ciawi, rehabilitasi lahan kritis, situ-situ dan pembebasan bangunan di daerah yang tak seharusnya ditempati bangunan. Waduk Ciawi misalnya, akan dibangun khusus untuk menampung air agar tidak langsung memasuki Jakarta, ujarnya.. Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang selama ini dituding menjadi penyuplai banjir ke ibukota akan menjadi prioritas bahasan utama. Terutama bagaimana melakukan aktivitas gabungan untuk merehab lahan kritis di kawasan itu. Juga kemungkinan agar Jakarta mengucurkan dana untuk merehab kawasan itu. Toh duit DKI keluar juga ketika banjir, lebih baik jangka panjang untuk DAS Ciliwung, katanya. Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Anang Sudarna menyatakan, kawasan seluas 39 hektar ini menjadi prioritas pertama untuk dibenahi, Setidaknya butuh dana sampai Rp 863 miliar. Ahmad Fikri
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.