Satgas Sebut Lazim Kemunculan Varian Baru Covid-19

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 5 Maret 2021 06:37 WIB

Tanggal2020-07-23DeskripsiWiku Adisasmito merupakan Guru Besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Dia juga mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk beberapa mata kuliah sarjana dan pascasarjana terkait analisis dan pembuatan kebijakan kesehatan. Covid19.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan terjadinya mutasi virus atau varian baru virus adalah hal yang lazim ditemui dalam masa pandemi. Salah satunya kemunculan varian baru Covid-19 asal Inggris yang kini ditemukan di Indonesia.

"Pada prinsipnya, varian akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis, 4 Maret 2021.

Wiku menjelaskan varian dapat terus bertambah karena banyaknya jumlah penularan yang terjadi di masyarakat. Hal tersebut menyebabkan virus melakukan mutasi sebagai upaya untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Mutasi adalah proses karena adanya kesalahan saat memperbanyak diri dan virus anakan tidak sama dengan induknya atau parental strain. Virus baru hasil mutasi inilah, kata Wiku, yang akan menjadi varian.

"Lalu jika varian menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas maupun sama serta berbeda dengan virus aslinya, maka varian akan disebut sebagai strain," ujar Wiku.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan para peneliti di dunia, termasuk di Indonesia, terus meneliti mutasi dan varian baru Covid-19 yang muncul guna mengetahui dampaknya dan solusi menghadapinya. Saat ini beberapa varian virus yang sudah ditemukan menyebar secara global, yakni varian B117 di Inggris, B1351 di Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari virus B117, dan varian P1 di wilayah Brazil.

"Pemerintah pun telah mengambil langkah-langkah strategis bekerjasama dengan para peneliti dan menginstruksikan petugas di lapangan untuk memperketat skrining demi mencegah masuknya varian baru dari negara lain, atau pun dari satu daerah ke daerah lain," tuturnya.

Menurut Wiku, mutasi virus dapat dicegah dengan menghambat persebarannya. Sebab tingkat infeksi yang tinggi dapat meningkatkan peluang terjadinya lebih banyak varian yang dihasilkan. "Dan seberapa pun kuatnya varian potensial virus, jika tidak ada peluang menularkan maka virus tersebut tidak akan membahayakan," tuturnya.

<!--more-->

Untuk itu, Wiku mengingatkan, menerapkan protokol kesehatan tetap yang utama harus dilakukan. "Perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik," ujar dia.

Hasil temuan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, jumlah Whole Genum Sequencing (WGS) berjumlah 495 dengan 471 diantaranya WGS komplit. Di Indonesia, sejak April 2020 hingga Februari 2021, seluruh WGS yang dilaporkan bervarian D614G. Teranyar, data pelaporan WGS terbaru oleh Balitbangkes, menunjukkan ada 2 WGS yang memiliki varian B117 dari sampel yang diambil dari bulan Februari 2021.

Sampel itu ternyata milik dua warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Keduanya berinisial M, warga Kecamatan Lemahabang, dan A warga Kecamatan Pedes. Keduanya merupakan perempuan pekerja migran yang baru datang dari Arab Saudi. M tiba di Indonesia pada 28 Januari. Tiga hari berselang, A tiba di Tanah Air.

Dua orang tersebut sempat menjalani karantina di Wisma Pademangan, Jakarta Utara, selama lima hari, saat pertama tiba. Mereka juga menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) lalu dinyatakan terjangkit virus corona dengan status orang tanpa gejala.

Karena terjangkit virus, masa karantina mereka diperpanjang hingga dinyatakan negatif corona sesuai dengan hasil tes usap. Kini, hasil tes swab mereka telah dinyatakan negatif dan sudah diizinkan pulang ke Karawang.

Presiden Jokowi mengimbau masyarakat tidak khawatir berlebihan dengan ditemukannya varian baru Covid-19 di Indonesia. Menurut Jokowi, belum ada penelitian yang menunjukkan varian baru virus ini lebih mematikan.

Baca juga: Jokowi: Belum Ada Penelitian Menunjukkan Varian Baru Covid-19 Lebih Mematikan

DEWI NURITA

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

7 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

9 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

9 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

10 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

11 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

17 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

18 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

19 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya