Fakta KLB Partai Demokrat: Gerakan Kudeta hingga Isu Calon Pengganti AHY

Selasa, 2 Maret 2021 07:08 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021. AHY mengaku sudah melayangkan surat kepada Presiden Jokowi untuk mendapat konfirmasi dan klarifikasi terkait kebenaran informasi yang diterimanya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh di tubuh Partai Demokrat meruncing dengan adanya kabar pelaksanaan kongres luar biasa atau KLB yang kuat dikabarkan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. KLB ini bakal serupa dengan kongres yang terjadi pada 2013 saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditetapkan sebagai ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum.

Berikut ini sejumlah fakta terkait KLB Partai Demokrat.

1. Berawal dari kabar kudeta dan dugaan keterlibatan Moeldoko

Isu perebutan kepemimpinan Partai Demokrat disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada awal Februari lalu. AHY mengatakan ada gerakan politik tertentu yang akan mendongkel kepengurusan partai secara inkonstitusional.

Menurut AHY, gerakan ini melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Isu yang berembus, gerakan itu akan mengusung Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai pengganti AHY dan sarat kepentingan kontestasi pemilihan presiden 2024. Moeldoko bahkan telah bertemu dengan sejumlah kader dan mantan kader partai.

Moeldoko membantah tudingan bahwa dirinya menjadi bagian dari upaya mendongkel kepengurusan Partai Demokrat. Ia mengatakan selama ini, yang dilakukan pihaknya hanya menerima kunjungan sejumlah orang saja.

Advertising
Advertising

2. Jokowi diminta angkat bicara

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan berharap Presiden Joko Widodo angkat bicara terhadap dugaan adanya keterlibatan Moeldoko dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan partainya. Syarif juga meminta Presiden melakukan penertiban agar anak buahnya tak ikut campur dalam internal Partai Demokrat. Terlebih kini partai berlambang bintang mercy itu dibayangi isu KLB.

Baca: Pengamat: KLB Partai Demokrat Sulit Terjadi Jika Tidak Diintervensi Kekuasaan

"Justru itulah Ketua Umum kami mengirim surat itu mohon klarifikasi resmi, bukan secara implisit tapi betul-betul eksplisit. Tentu itu seharusnya dilakukan penertiban di lingkungan Pak Jokowi," kata Syarief, 27 Februari.

3. Tujuh kader dipecat

Pekan lalu, Partai Demokrat menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap secara tidak hormat kepada tujuh kader partai yang disebut menjadi pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai. Mereka yang diberhentikan adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.

Dewan Kehormatan partai telah menggelar beberapa kali rapat dan sidang dalam sebulan ini hingga sampai pada keputusan tersebut. Keputusan pemberhentian juga merupakan desakan para kader yang disampaikan melalui Ketua DPD dan DPC.

4. KLB akan digelar di Bali awal Maret

Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal, menyatakan kongres luar biasa atau KLB Partai Demokrat rencananya akan digelar di Bali pada awal Maret. Namun ia menyebut ada lokasi lain yang juga dipersiapkan menjadi lokasi kongres. "Salah satu tempat yang sedang dipersiapkan adalah Bali," kata Darmizal ketika dihubungi, Senin, 1 Maret 2021.

Darmizal mengatakan, saat ini panitia sedang bekerja keras mempersiapkan pelaksanaan kongres luar biasa tersebut. Menurut Darmizal, KLB akan menjadi pembelajaran terbaik bagi seluruh kader dalam berorganisasi, bersidang, dan melaksanakan kongres dengan baik dan benar.

5. Pengurus Demokrat Bali menolak KLB ilegal

Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta mengaku telah mendapat informasi ihwal rencana KLB digelar di Bali. Namun, pengurus Demokrat di Bali menolak dan menyatakan agenda KLB itu ilegal.Made juga meminta pemerintah daerah, kepolisian, serta pihak berwenang lainnya untuk tak memberikan izin KLB. Menurut mereka, KLB itu dipastikan tak akan memenuhi unsur kepemilikan suara sah dan syarat KLB yang diatur dalam AD/ART Demokrat hasil kongres V tanggal 15 Maret 2020, yang telah disahkan Kementerian Hukum dan HAM tanggal 18 Mei 2020.

"Bila dipaksakan, maka kami tidak akan tinggal diam dan izinkan kami untuk bergerak menegakkan swadharma kami kepada Partai Demokrat," kata Made dalam keterangannya.

6. Diklaim kantongi dukungan dari mayoritas pemilik hak suara

Darmizal mengatakan kubunya sudah mengantongi dukungan dari mayoritas pemilik hak suara dan hak bicara untuk menggelar KLB. Ia meyakini 96 persen dari pemilik hak ini akan bergabung menjadi peserta di KLB. Menurut Darmizal, saat ini terbangun kesepahaman dan chemistry yang sangat kuat antara pendiri, para senior, dan kader aktif Demokrat di DPC dan DPD.

"Semua bersepakat untuk keluar dan menghentikan Partai Demokrat dari cengkeraman dinasti dan oligarki Cikeas yang merugikan dan penuh kemunafikan,” katanya.

7. Kesempatan terbuka bagi calon pemimpin

Salah satu pendiri, Hengky Luntungan, mengatakan pihaknya terbuka terhadap figur dari internal maupun eksternal partai untuk menjadi ketua umum. Hengky mengatakan mereka bisa saja menawari Presiden Joko Widodo hingga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md untuk memegang tampuk kepemimpinan Demokrat. Namun salah satu pendiri yang lain, Ilal Ferhard, terang-terangan menilai sosok paling pas pengganti AHY adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Artinya figur dan sosok yang cocok dan tepat untuk memimpin Partai Demokrat ke depan sebagai ketua umum, figur untuk menggantikan AHY adalah beliau Pak Moeldoko," kata Ilal dalam konferensi pers, 27 Februari 2021.

8. SBY Dituding pernah lakukan kudeta serupa

Mantan kader Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun, menuding SBY juga pernah melakukan kudeta partai. Menurut Jhoni, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu dulu mengambil alih kursi ketua umum dari Anas Urbaningrum yang terpilih dalam kongres di Bandung pada 2010.

Dalam perjalanannya, Anas Urbaningrum tersandung masalah hukum. Anas ketika itu terseret dalam kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang yang lebih dulu menjerat Bendahara Umum Demokrat kala itu, Muhammad Nazaruddin.

"Namun belum status tersangka, SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai dan Presiden Republik Indonesia mengambil kekuasaan ketua umum Anas Urbaningrum dengan cara membentuk presidium," kata Jhoni Allen lewat video yang dikutip Senin, 1 Maret 2021.

Jhoni mengatakan SBY kemudian menjadi ketua presidium, sedangkan wakil ketuanya Anas yang tak lagi memiliki fungsi dalam menjalankan roda Partai Demokrat sebagai ketua umum. "Inilah kudeta yang pernah terjadi di Partai Demokrat," kata Jhoni.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

9 jam lalu

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan Prabowo menghendaki untuk terus melaksanakan pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

11 jam lalu

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Pada reuni aksi 411 yang digelar di Patung Kuda Monas, seorang orator menyoroti cawe-cawe Jokowi dalam menentukan capim KPK.

Baca Selengkapnya

Demokrat Jadi Bagian Koalisi Pemerintah, AHY Minta Anggota DPRD dari Partainya Jaga Sikap Kritis

13 jam lalu

Demokrat Jadi Bagian Koalisi Pemerintah, AHY Minta Anggota DPRD dari Partainya Jaga Sikap Kritis

AHY menuturkan menyuarakan aspirasi rakyat sejalan dengan imbauan Presiden Prabowo bahwa kepentingan rakyat di atas segalanya.

Baca Selengkapnya

AHY Minta Nusron Wahid Siapkan Pengadaan Lahan Proyek Infrastruktur

13 jam lalu

AHY Minta Nusron Wahid Siapkan Pengadaan Lahan Proyek Infrastruktur

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY minta Menteri Nusron Wahid siapkan pengadaan lahan untuk proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Prabowo Menemui SBY di Cikeas dan Jokowi di Solo, Bahas Wantimpres?

14 jam lalu

Prabowo Menemui SBY di Cikeas dan Jokowi di Solo, Bahas Wantimpres?

Prabowo menemui SBY pada Senin malam, 4 November 2024. Sehari sebelumnya, Prabowo menemui Jokowi di Solo.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Prabowo dan SBY Bertemu Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

16 jam lalu

Dasco Sebut Prabowo dan SBY Bertemu Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

Presiden Prabowo menyambangi kediaman presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Cikeas pada Senin malam.

Baca Selengkapnya

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

17 jam lalu

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

Menko Infrastruktur AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di Kalibaru upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Mochtar Riady, Merry Riana, hingga AHY Akan Hadir di InspiraFest Day to Grow 2024

18 jam lalu

Mochtar Riady, Merry Riana, hingga AHY Akan Hadir di InspiraFest Day to Grow 2024

Peserta yang memilih tiket Gold atau Platinum akan mendapat early access, kesempatan Meet and Greet dengan Merry Riana.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

18 jam lalu

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara, adalah upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

19 jam lalu

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

Pilpres AS hari ini bisa saja hasilnya seri antara Kamala Harris melawan Donald Trump. Apa solusinya?

Baca Selengkapnya